SuaraJawaTengah.id - Jumlah kasus Covid-19 di Kota Semarang paling tinggi di Jawa Tengah. Gelaran Pilkada pun tinggal menghitung hari.
Hal itu diperkirakan akan membuat warga Kota Semarang takut pergi ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pilkada 2020. Pengamat pun mulai memprediksi jumlahnya akan rendah, lantaran takut terinfeksi Covid-19.
Peneliti Politik Balairung Network, Cahyo Seftyono mengatakan, dia yakin jumlah warga yang pergi ke TPS akan makin rendah jika Covid-19 semakin tinggi. Selain itu, ia meyakini jika tak taat protokol kesehatan saat Pilkada, akan ada kluster Pilkada 2020.
"Kalau tak taat protokol kesehatan diperkirakan bakal ada kluster Pilkada," jelasnya kepada Suara.com, Kamis (3/12/2020).
Padahal berdasarkan risetnya, partisipasi keinginan warga di beberapa daerah yang berada di Zona Merah masih berkeinginan untuk berpartisipasi dalam politik.
"Jumlahnya cukup banyak, temuan kami lebih dari 70 persen warga masih berpartisipasi dalam hal politik," ucapnya.
Ia menambahkan, partisipasi itu bisa dilihat dari sisi yang lain yaitu partisipasi non memilih. Bentuknya bisa aktif dalam diskusi, terlibat dalam perbincangan politik.
"Hanya saja, mungkin banyak hal yang menyebabkan mereka akhirnya tidak nyoblos. Bisa tak ada waktu, bisa karena kerja, bisa juga karena takut kena Covid-19 karena ada kerumunan warga," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua KPU Jateng, Yulianto Sudrajat mengatakan, pihaknya akan menyediakan bilik TPS khusus di satu lokasi pemilihan bagi warga yang suhu tubuhnya tinggi. Nantinya bilik tersebut akan dijaga Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Baca Juga: Kabar Duka! Pejabat di Pemkab Dairi Meninggal Positif Covid-19
"Jadi nanti akan buatkan bilik yang berbeda untuk warga yang suhu tubuhnya tinggi. Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19," jelasnya.
Sementara itu, untuk pemilih Covid-19 akan didatangi petugas KPPS, saksi dan gugus tugas untuk memenuhi pemungutan suara bagi warga yang sedang isolasi karena Covid-19.
"Jadi untuk Pilkada masih dalam protokol yang sehat, aman dan mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.
Untuk antisipasi warga yang tak membawa masker, pihaknya akan menyediakan 20 persen kebutuhan masker dalam daftar calon pemilih di setiap TPS. Namun, pihaknya kembali mengingatkan agar warga membawa masker sendiri-sendiri.
"Hanya 20 persen masker yang kita sediakan, seharusnya calon pemilih membawa masker sendiri-sendiri," katanya.
Terkait pelanggaran saat proses Pilkada, pihaknya meminta agar bawaslu memperingatkan dan bekerjasama dengan pihak terkait dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota