SuaraJawaTengah.id - Ratusan petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) pilkada Kabupaten Pemalang dinyatakan reaktif usai menjalani rapid test. Sejumlah petugas juga memilih mengundurkan diri karena takut.
Anggota KPU Pemalang Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Agus Setiyanto mengatakan, rapid test dilakukan secara bertahap terhadap 28.332 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan (KPPS) dan petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas).
Hal ini untuk memastikan mereka tidak terpapar Covid-19 sebelum bertugas.
"Rapid test digelar mulai 24 November hingga 5 Desember di puskemas-puskesmas," kata Agus, Jumat (4/12/2020).
Dari pendataan KPU, hingga Kamis (3/12/2020), sebanyak 25.943 orang KPPS dan Linmas sudah menjalani rapid test. Dari jumlah itu, 754 orang hasilnya reaktif.
"Kemudian ada lima orang yang dinyatakan positif Covid-19 setelah ditindaklanjuti dengan tes swab," ungkap Agus.
Menurut Agus, pihaknya masih mendata jumlah KPPS dan Linmas yang reaktif di tiap TPS. Apalagi, terdapat KPPS dan Linmas yang kemudian mundur setelah hasil rapid test-nya reaktif.
"Kami masih memetakan KPPS yang reaktif berapa, yang mundur berapa. Jika KPPS di satu TPS jumlahnya lima masih boleh. Kalau kurang, ini yang jadi kendala, harus cari pengganti, sedangkan waktunya sudah mepet," ujarnya.
Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan Comal Divisi SDM, Andri Seno Agustiyanto mengatakan, dari 1.701 KPPS dan Linmas yang sudah menjalanirapid test, terdapat sekitar 50 orang yang hasilnya reaktif.
Baca Juga: Satgas Covid-19: Angka Positif Corona Tetap Tinggi Jika Warga Tak Taat 3M
"Mereka itu harus swab dan isolasi mandiri. Kalau hasilnya positif tidak bisa bertugas," kata Andri, Jumat (4/12/2020).
Menurut Andri, jika di satu TPS jumlah KPPS yang reaktif kurang dari empat orang maka tidak perlu mencari pengganti.
"Sejauh ini satu TPS paling satu atau dua yang reaktif jadi tergolong aman. Satu TPS kan ada sembilan petugas, tujuh KPPS dan dua Linmas. Peraturan dari KPU minimal satu TPS ada lima petugas," ujarnya.
Andri membenarkan adanya petugas KPPS dan Linmas yang mengundurkan diri karena takut ketika harus rapid test . Hal ini menurutnya karena kurangnya informasi yang diterima.
"Di Kecamatan Comal ada beberapa yang mundur karena takut. Kami sebelumnya sudah mencoba meyakinkan kalau reaktif belum tentu Covid-19 dan menyarankan sebelum rapid jaga kesehatan, minum vitamin," ungkapnya.
Kontributor : F Firdaus
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik