Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 07 Desember 2020 | 20:23 WIB
Polda Metro Jaya saat merilis kasus penyerangan diduga kelompok simpatisan Habib Rizieq Shihab. (Suara.com/M Yasir).

SuaraJawaTengah.id - Pihak kepolisan dengan Front Pembela Islam (FPI) saling membela dan mengklaim persoalan penembakan enam laskar pengawal Rizieq Shihab di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 30, Senin (7/12/2020) dini hari.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menceritakan detik-detik kejadiannya. Menurutnya, para pelaku sempat memepet kendaraan tim penyidik yang sedang melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan Rizieq Shihab.

"Tadi pagi sekitar pukul 00.30 WIB di jalan tol Jakarta-Cikampek kilometer 30, penyerangan terhadap anggota polisi yang sedang melaksanakan tugas penyelidikan terkait rencana pemeriksaan MRS ( Muhammad Rizieq Shihab) yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10.00 WIB," kata Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Senin (7/12/2020).

Fadil menduga penyerangan ini berkaitan dengan rencana polisi memeriksa Rizieq di Polda Metro Jaya. Polisi awalnya sedang menyelidiki soal kabar ada pengerahan massa saat Rizieq menjalani pemeriksaan yang beredar di media sosial, WhatApps.

Baca Juga: Sebelum 6 Pengawal Ditembak, FPI Klaim Habib Rizieq Sudah Diintai Lama

Dia menyebut, saat dilakukan penyelidikan, tim Polda diikuti oleh kendaraan para pelaku. Mendadak kendaraan yang diduga ditumpangi simpatisan Rizieq itu melakukan penyerangan terhadap polisi.

"Terkait hal tersebut Polda Metro Jaya menyelidiki kebenaran informasi tersebut dan ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan diduga adalah pengikut MRS. Kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang. Dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam sebagaimana yang rekan rekan lihat di depan ini," kata dia.

Lantaran merasa terancam, polisi kemudian melakukan perlawanan kepada para pelaku. Alhasil, enam orang pelaku tewas ditembak.

"Anggota yang terancam keselamatan jiwannya karena diserang melakukan tindakan tegas terukur sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS berjumlah sepuluh orang. Kelompok MRS yang melakukan penyerangan meninggal dunia sebanyak 6 orang," kata dia.

Sementara itu, Ketua FPI Ahmad Shabri Lubis dalam keterangan tertulisnya enam anggotanya sengaja diculik oleh orang yang tak dikenal.

Baca Juga: TPF Harus Dibentuk untuk Hentikan Spekulasi Enam Laskar FPI Ditembak Mati

Shabri menjelaskan, bahwa Senin dini hari tadi jelas telah terjadi upaya penghadangan dan penembakan terhadap rombongan Rizieq Shihab di lokasi. Bahkan, ia mengklaim 6 laskar pengawal Rizieq diculik dalam kejadian tersebut.

Shabri mengatakan, para pelaku penghadangan dan penembakan tersebut disebutnya sebagai preman orang tidak dikenal atau OTK. Menurutnya, para preman tersebut secara tiba-tiba melakukan tindakan tersebut.

"Para preman OTK yang bertugas operasi itu menghadang dan mengeluarkan tembakan kepada laskar pengawal keluarga," ungkap Shabri.

Komentar Nitizen CCTV Mati

Atas kesimpangan siuran informasi yang berbeda dari kedua pihak itu, masyarakat Indonesia pun menjadi bingung dan harus percayai informasi yang mana mengenai fakta penembakan yang menciderai nilai-nilai kemanusiaan itu.

Pantauan SuaraJawaTengah.id tagar CCTV trending topic di twitter tercatat hingga pukul 18.50 mencapai 20,8 ribu cuitan. Mereka menyakini rekaman CCTV lebih valid daripada klaim kedua belah pihak tanpa disertai bukti yang kuat.

Namun netizen pun dibuat terheran mengapa pas kejadiaan itu, CCTV yang berada di Jalan TOl Jakarta-Cikampek kilometer 30 kok bisa mati.

"CCTV-Nya rusak tidak tahu dari kapan, kemudian baku tembak, tapi hanya sepihak yg mati, pihak satu lagi luka pun tidak ada," heran akun twitter @alfimelayu1***.

"Kereen.. cctv tempat kejadian pas mati... ckckck," ujar akun twitter @peter******.

"Tiba2 cctv dinyatakan rusak, tiba2 penista dinyatakan gila.. memang rezim gila yg sedag berkuasa," ungkap akun twitter @MRustamLato***.

Sementara itu, ada juga netizen yang mengkritik karena sekelas jalan tol fasilitas CCTV tidak diperhatikan sama sekali.

"Bayar tol mahal, tapi fasilitas penunjang jalan aja sekelas cctv tdak diperhatikan.. masa harus ada kecelakaan dulu baru diperbaiki. emang kecelakaan bisa diprediksi. Kalau gak ini sdah direncankan kah?," timpal akun twitter @Bramfan***.

Bahkan ada netizen juga yang menyampaikan ada unsur kesengajaan CCTV itu dimatikan seperi kasus yang pembunuhan yang menimpa aktivis HAM Munir.

"Dapet ss CCTV sepanjang jalan tol "maintenance" saat kejadian semalam. Seketika ingatanku teringat, konon sebelum Munir dibunuh, cctv bandara Soeta juga pada mati," kata akun twitter @hu5**.

Reporter: Fitroh Nurikhsan

Load More