SuaraJawaTengah.id - Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang, sebanyak 2.730 warga daftar pemilih tetap terancam tak bisa menggunakan hak pilihnya karena belum melakukan rekam data KTP elektronik.
Koordinator Devisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Kota Semarang, Nining Susanti mengatakan, banyaknya jumlah warga Kota Semarang yang belum melakukan rekam data KTP elektronik cukup menghawatirkan.
"Cukup menghawatirkan karena rekam data itu untuk syarat ketika menentukan pilihan pada Pilkada 2020. Apalagi, KPU sampai saat ini belum melakukan surat edaran jika diperbolehkannya menggunakan surat keterangan jika tak selesai melakukan rekam data," jelasnya saat dihubungi, Selasa (8/12/2020).
Bawaslu akan segera berkoordinasi dengan KPU terkait permasalahan banyaknya warga Kota Semarang yang belum melakukan KTP elektronik. Ia berharap, warga Kota Semarang yang belum melakukan rekam KTP elektronik tetap bisa menggunakan hak pilihnya.
Baca Juga: Bak Langit dan Bumi, Ini Pengeluaran Dana Kampanye Gibran-Teguh Vs Bajo
"Kita akan segera koordinasi dengan KPU, kita berharap mereka tetap bisa menggunakan hak pilihnya," ujarnya.
Untuk itu, ia akan melakukan komunikasi dengan KPU agar membuat surat edaran atau payung hukum lainnya yang dapat memberikan legalitas hukum pada pemilih yang belum melakukan perekaman KTP elektronik.
"Saya berharap ada surat edaran atau payung hukum lainnya untuk warga Kota Semarang yang belum melakukan rekam KTP elektronik," imbuhnya.
Menurutnya, surat edaran atau payung hukum yang memberikan legalitas hukum untuk pemilih yang belum melakukan rekam KTP elektronik penting.
"Apalagi, Pilwakot Kota Semarang tinggal satu hari lagi," ujarnya.
Baca Juga: Jaga Pilkada Pandeglang, Ribuan Personel Gabungan Disebar Lebih Awal
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
Jika jadi Gubernur, RK Janji Lanjutkan Program Rumah DP Rp0 Anies Pakai Teori Baru: Saya Sudah Ada Rumusnya
-
KPU Dogiyai Gelar Debat Publik Kedua Pilkada 2024
-
Miris! Seksisme jadi Alat Kampanye Demi Raih Suara, Komnas Perempuan Sentil Parpol: Harusnya Didik Cakada Agar...
-
Mau Daftar KPPS? Pahami Dulu Tugas dan Gajinya di Pilkada 2024
-
Jumlah Pemilih Pilkada 2024 Sebanyak 203 Juta Orang, KPU Pastikan Rekap Data Sudah Benar
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Alokasi Anggaran Sampai Rp750 Juta, Jateng Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
-
Jelang Nataru, Polisi Batasi Operasional Truk di Jateng
-
Target 2045: Semarang Bangun Kota Tangguh Bencana dan Berdaya Saing Global
-
Semen Gresik Tebar Kebaikan, Bantu Pedagang Sayur Keliling di Rembang Tingkatkan Penghasilan
-
Ramai-ramai ke Rumah Jokowi, Calon Kepala Daerah Diminta Fokus pada Isu Mendasar dan Prioritas Lokal