Setelah selesai menjalankan tugasnya, APD yang dikenakkan Fathin kemudian dilepas setelah lebih dulu disemprot disinfektan. "Insya Allah aman. Semoga aman-aman saja," ujarnya.
Fathin sehari-hari bekerja sebagai perawat di RSUD Dr M Ashari. Meski demikian, dia tetap merasa was-was saat ditunjuk untuk mendatangi ruang isolasi pasien positif.
"Biasanya saya bertugas melayani rapid test saja, jadi ya sempat takut. Tapi anggota KPPS yang lain juga tidak ada yang berani," ujarnya.
Ketua KPPS TPS 13, Sutono mengatakan, di TPS 13 yang berada di kompleks RSUD Dr M Ashari menyatakan jumlah pemilih sebanyak 389 orang.
Baca Juga: Bawaslu Tangani Dugaan Pelanggaran Politik Uang di Pilkada Tasikmalaya
"Pemilih merupakan warga tiga RT di sekitar rumah sakit. Kemudian ada pemilih tambahan 103 dari pegawai rumah sakit yang piket pagi, termasuk pasien penyakit biasa ada tiga dan pasien Covid-19 dua orang," ujarnya.
754 KPPS Pemalang Tidak Bertugas
Sebelumnya Anggota KPU Pemalang Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Agus Setiyanto memastikan petugas tempat pemungutan suara (TPS) yang reaktif Covid-19 tidak bertugas dalam pencoblosan pilkada. Hal ini membuat banyak TPS yang kekurangan petugas sebab tidak ada pergantian petugas.
"Petugas TPS yang reaktif tetap tidak boleh bertugas untuk keamanan dan kenyamanan bersama. Supaya rekannya dan pemilih tidak takut," kata Agus kepada Suara.com, Selasa (8/12/2020).
"Banyak nanti TPS yang KPPS-nya cuma lima orang atau Linmasnya cuma satu. Sesuai ketentuan KPU, minimal lima boleh. Kalau ada yang kurang dari lima orang, diambil dari TPS di sekitarnya yang jumlah tujuh atau enam. Jadi ada yang digeser," imbuhnya.
Baca Juga: Kepatuhan Prokes Saat Pilkada di Atas 89 Persen, Satgas: Jangan Kita Puas
Agus mencontohkan di wilayah Kecamatan Moga, dari 160 TPS, terdapat 80 TPS yang jumlah petugasnya hanya ada enam orang karena ada yang reaktif setelah rapid test.
Berita Terkait
-
Penegak Hukum Didesak Ungkap Aktor Intelektual di Balik Kericuhan Pilkada Puncak Jaya
-
Bentrokan Akibat Pilkada Puncak Jaya Masih Terjadi, Pakar: Akan Ganggu Pemerintahan Daerah
-
Pilkada yang Bertaruh Nyawa: KPU hingga DPR Disorot soal Konflik Berdarah di Puncak Jaya
-
Ironi Pilkada Puncak Jaya; Konflik Berdarah, Penyelenggara Pemilu dan Aparat Keamanan Dipertanyakan
-
KPU Klaim Pemungutan Suara Ulang Pilkada di 5 Kabupaten/Kota Tertib dan Lancar
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
Terkini
-
PSIS Semarang Siap Hadapi Persik, Targetkan Kemenangan untuk Jauhi Zona Degradasi
-
Tanjakan Sigar Bencah: Misteri Jalan Angker di Tengah Hutan Jati Semarang
-
Pemutihan Pajak Kendaraan: Nafas Baru bagi Warga, Jadi Pendongkrak PAD Jawa Tengah
-
UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Raup Omzet Ratusan Juta Berkat Pemberdayaan BRI
-
Pertamina Tindak Tegas Kasus BBM Tercampur Air: Dua Awak Mobil Tangki Dipecat, SPBU Trucuk Dibekukan