SuaraJawaTengah.id - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang meminta masyarakat tidak mengadakan perayaan Tahun Baru. Satgas melarang seluruh kegiatan yang berpotensi menyebabkan kerumunan.
Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi, kerumunan dapat menimbulkan potensi munculnya klaster baru penularan virus corona.
“Sekali lagi kami minta dan berharap kepada seluruh warga masyarakat, institusi, kelembagaan, kelompok, destinasi wisata, dan perhotelan tidak menyelenggarakan acara malam Tahun Baru,” kata Nanda, Selasa (29/12/2020).
Nanda menambahkan meski destinasi wisata di Magelang tidak ditutup, pengelola wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Setiap pengunjung terutama dari luar Jawa Tengah wajib memiliki keterangan bebas Covid hasil uji rapid test antigen.
Baca Juga: Ini Strategi Menkes Budi Jika Vaksin yang Dibeli Gagal Lolos Uji Klinis
“Jadi tidak ditutup, bukan berarti (ada) kelonggaran. Justru memberlakukan protokol kesehatan yang sangat ketat di semua destinasi wisata di Kabupaten Magelang,” ujar Nanda.
Satgas Covid-19 akan menggelar rapid test antigen di sekitar destinasi wisata pada 26 dan 31 Desember 2020. “Kami imbau seluruh warga masyarakat di rumah saja. Mari kita rayakan (Tahun Baru 2020) di rumah dengan cara berdoa bersama keluarga. Mudah-mudahan tahun depan pandemi ini segera berakhir.”
Selama libur Natal dan Tahun Baru 2021, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mewajibkan seluruh wisatawan dari luar daerah mengantongi hasil rapid test antibody dan antigen negatif.
Pengelola tempat wisata dan hotel wajib memeriksa syarat-sayarat tersebut. Hasil evalusasi sementara libur Natal tahun 2020, menunjukan pemeriksaan wisatawan dan mobilitas warga menunjukan kedisiplinan yang baik.
Hingga September 2020 jumlah wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Jawa Tengah mencapai 9,25 juta dan 57 ribu orang. Jumlah itu jauh dibandingkan jumlah kunjungan wisatawan asing tahun 2019 yang mencapai 680 ribu orang.
Baca Juga: 507 Nakes Meninggal Dunia, Pasien Covid Terus Bertambah
Kontributor: Angga Haksoro Ardi
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs
-
Pengamat Nilai Program Pendidikan Gratis dan Rp300 Juta per RW dari Yoyok-Joss Realistis
-
Perebutan Suara NU: Luthfi-Yasin vs Andika-Hendi, Siapa Lebih Unggul?
-
Wapres Gibran Tinjau Program Makan Bergizi di SMKN 7 Semarang, Siswa Sambut Antusias