Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiromi Kyuna
Selasa, 29 Desember 2020 | 21:00 WIB
Kopi Klotok Menoreh (Suara/Hiromi)

SuaraJawaTengah.id - Jika kamu saat ini tengah menikmati liburan di Yogyakarta, ngga ada salahnya untuk mencicipi salah satu destinasi andalan di Kulon Progo yakni Kopi Klotok Menoreh.

Selain bisa mencicipi kopi khas Kulon Progo, di destinasi wisata ini kamu juga bisa melepas penat. Sebab selain kopi, sajian di kedai ini yakni hamparan alam hijaunya yang sangat meneduhkan mata.

Lokasi Kedai Kopi Menoreh

Lokasinya memang cukup jauh dari jantung Kota Yogyakarta. Namun, perjalanan panjang dari Kota Yogyakarta ke Kopi Klotok Menoreh akan terbayar lunas ketika melihat pemandangan yang menawan.

Baca Juga: Sarapan di Kopi Klotok Bareng Juniornya, Mahfud MD Disindir Langgar Prokes

Kopi Klotok Menoreh (Suara/Hiromi)

Eko B. Supriyanto, pemilik dari Kopi klotok Menoreh juga merupakan seorang jurnalis senior memilih tempat ini sebagai lokasi yang pas. Berlokasi di Jalan Raya Kaligesing, Kulon Progo, kedai kopi ini dikelilingi dengan pemandangan Bukit Menoreh yang menakjubkan.

Sejauh mata memandang, kamu bisa melihat hamparan sawah nan hijau. Latarnya tak kalah memanjakan mata, yakni Bukit Menoreh yang berdiri kokoh menyapa para penggila kopi. 

Perbukitan Menoreh tentu menjadi poin utama dari tempat ini. Pemandangan yang indah sukses membuat segar mata para pengunjungnya.

Jauh memang dari pusat kota. Tapi, Eko B. Supriyanto memiliki alasan tersendiri. Menurut dia, Kulon Progo akan menjadi destinasi wisata utama Yogyakarta bagi pengunjung lokal maupun luar negeri. Begitu ramalannya.

Di tempat ini, pemandangan matahari terbit maupun matahari terbenam dapat disaksikan. Keindahan langit jingga bersama perbukitan Menoreh yang hijau akan sangat sempurna untuk menyesap secangkir kopi kan?

Baca Juga: Bolehkah Minum Kopi Sebelum Olahraga?

Selain perbukitan hijau, hamparan sawah yang luas pun tersedia di sini. Kopi Klotok Menoreh menjadi tempat yang pas untuk melepas penat dari hiruk pikuk perkotaan.

Penerapan protokol kesehatan di Kopi Klotok Menoreh

Sesampainya di Kopi klotok Menoreh, pengunjung diwajibkan mengukur suhu tubuh terlebih dulu. Tentu saja bila pengunjung memiliki suhu tubuh yang tinggi akan dilarang masuk ke tempat ini.

Selain itu pengunjung diwajibkan mencuci tangan serta memakai masker. Keamanan dan kenyamanan pengunjung jadi kunci utama bagi Kopi klotok Menoreh. Ia menegaskan, meskipun kapasitas menjadi tidak maksimal, ia tak masalah.

"Di sini tidak boleh uyel-uyelan. Kalau kapasitas sudah tercukupi ya sudah, kami tak terima pengunjung lagi," ungkap Eko B. Supriyanto kepada tim Suara.com, Selasa (29/12/2020).

Hal ini dibuktikan dengan meja dan kursi yang diberikan berjarak antar pengunjung. Sejumlah kursi pun diberi tanda silang agar pengunjung tetap menjaga jarak aman.

Menu yang tersedia di Kopi Klotok Menoreh

Kopi Klotok Menoreh (Suara/Hiromi)

Tak hanya sebatas kopi, berbagai menu makanan pun disajikan di Kopi Klotok Menoreh. Tersedia jamu, makanan prasmanan, teh, susu, soda, jamu, olahan ayam, dan lainnya.

Kopi yang disediakan pun cukup beragam. Tersedia banyak jenis kopi dari Aceh hingga Papua yang bisa dinikmati pengunjung.

Menu andalan dari Kopi Klotok Menoreh adalah jajanan khas Kulon Progo yaitu geblek yang dihidangkan bersama sambal kecap. Ada pula pisang lanang, serta jajanan tradisional lainnya.

Sedangkan untuk minuman yang patut di coba saat berkunjung ke tempat ini adalah kopi durian, wedang pelangi, serta jamu kunyit asam. Ketiga minuman tersebut memiliki cita rasa spesial yang belum tentu dapat ditemukan di tempat lain.

Soal harga? Tenang, minuman dan makanan di Kopi Klotok Menoreh dibanderol dengan harga mulai dari Rp 5 ribu saja. Cukup terjangkau, kan?

Fasilitas yang tersedia

Kopi Klotok Menoreh (Suara/Hiromi)

Tak hanya sekedar menyajikan makanan dan pemandangan. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh pengunjung di Kopi Klotok Menoreh. Pengunjung bisa melakukan kegiatan lain seperti bersepeda bahkan hiking.

Di sini juga dilengkapi dengan mushola serta kamar mandi yang bersih. Tentu hal ini akan menambah kenyamanan bagi para pengunjung.

Pelayanan yang ramah serta sigap juga menjadi nilai plus bagi restoran yang baru seumur jagung ini.

Tak terikat dengan kedai kopi klotok manapun

Meskipun banyak kedai kopi yang memiliki nama serupa, nyatanya Kopi Klotok Menoreh tak terikat dengan restoran lain. Pemilihan nama ini didasari salah satu metode penyeduhan yang disebut klotok.

Sedangkan Menoreh diambil dari nama perbukitan yang ada di sekitar lokasi kedai kopi ini. Sehingga tempat ini memang tak ada hubungan apapun dengan restoran lainnya.

Dibilang gila saat buka usaha kuliner saat pandemi

Kopi Klotok Menoreh memang masih seumur jagung. Namun tempat ini sudah tak perlu diragukan lagi.

Membuka usaha di masa pandemi tentu saja bukan hanya sekedar hal yang tak biasa, Banyak orang yang mengatakan Eko terlalu nekat bahkan gila karena berani membuka usaha di tengah pandemi Covid-19.

"Banyak yang bilang saya gila waktu membuka usaha ini di tengah pandemi. Namun, tentu saya tetap optimis dengan Kopi klotok Menoreh ini," ungkap Eko B. Supriyanto.

Benar saja, meskipun pandemi Covid-19 belum mereda antusias pengunjung terhadap tempat ini masih tinggi. Hal ini terlihat dari ramainya pengunjung yang datang meskipun bukan di akhir pekan.

Tempat ini juga mempekerjakan warga yang berdomisili di Kulon Progo sehingga membantu perekonomian masyarakat sekitar di tengah pandemi.

Pesan untuk anak muda yang hendak berbisnis

Kopi Klotok Menoreh (Suara/Hiromi)

Salah satu kunci untuk dapat bertahan di dunia bisnis khususnya kuliner adalah ketekunan. Menurut Eko, para anak muda harus belajar tekun dan tidak patah semangat dalam membangun usaha.

"Kalau gagal sekali ya jangan nyerah. Coba lagi, evaluasi. Apa sih yang buat gagal? Makanannya kah? Pelayanannya kah? Itu dicari jawabannya kemudian kembali membuat usaha yang lebih baik," ungkap Eko.

Ia juga menambahkan, anak muda saat ini terlahir di era yang serba mudah. Kemudahan inilah yang seharusnya menjadi pemicu agar lebih semangat lagi dalam membangun usaha.

"Intinya jangan mudah menyerah," ujar Eko B. Supriyanto menutup wawancara.

Load More