SuaraJawaTengah.id - Kasus video syur menjadi perhatian masyarakat. Banyak fakta-fakta ditemukan yang dianggap diluar moral seorang wanita normal.
Dilansir dari Hops.id media jaringan Suara.com, Pakar komunikasi dan telematika, Roy Suryo mengaku aneh saat menyaksikan video syur yang menampilkan Gisella Anastasia dan pasangannya, Michael Yukinobu de Fretes (MYD).
Sebab, kata dia, umumnya rekaman sejenis diambil dan diabadikan pemeran pria, bukan wanita seperti yang Gisel lakukan.
Dikutip dari video berjudul ‘Roy Suryo Lihat Peran Besar Artis GA dalam Video 19 Detik’ di saluran Youtube Beepdo, dia mengaku tak mau menjadi hakim moral.
Namun, kata dia, perbuatan Gisel sejatinya tak pantas, lantaran video tersebut dibuat saat penyanyi itu masih berstatus sebagai istri Gading Marten.
“Ini pelajarannya ada banyak hal. Pertama adalah—saya bukan penilai moral—namun artinya, apa yang dilakukan (Gisel) memang tidak pas. Jika itu diakui dilakukan tahun 2017, kan berarti saat dia masih berstatus istri Gading Marten,” ujar Roy Suryo, dikutip Rabu 30 Desember 2020.
Namun menariknya, ada hal lain yang lebih disoroti Roy Suryo pada video berdurasi 19 detik tersebut, yakni kuasa atau dominasi Gisel.
Sebab, kata dia, Gisel mengambil alih kamera dan lebih memainkan ekspresinya. Padahal, menurut Roy, tugas itu biasanya dilakukan pemeran pria.
“Tapi yang membuat saya heran adalah, video ini dibuat oleh artis GA (Gisel Anastasia) sendiri. Pada video 19 detik itu kita lihat, mulai dia ngeset handphone-nya, kemudian dia mengatur sudutnya, bahkan dia sempat menjulurkan lidah juga ke handphone itu, artinya dia yang merekam,” terang Roy.
Baca Juga: Cara Kerja AirDrop, Fitur yang Dipakai Gisel Kirim Video Syur ke Nobu
“Ini agak aneh, menurut saya ini agak berbeda dari biasanya. Soalnya, biasanya yang merekam (video) itu cowoknya. Kenapa ini yang merekam ceweknya? Nanti publik bisa menilai lah, saya enggak mau mendahului kepolisian,” sambungnya.
Kesalahan Gisel di mata Roy Suryo
Roy Suryo menyebut, dengan merekam momen tersebut, Gisel sebenarnya sudah melakukan kesalahan besar.
Sebab, kata Roy, saat Gisel berani mengabadikan gambarnya, maka dia harus menanggung risikonya, yakni tersebar dari satu perangkat ke perangkat lainnya.
“Kesalahannya adalah mengapa gambar itu harus disimpan. Mengapa sih yang kayak begitu harus direkam dan disimpan? Kemudian dia bercerita, bahwa handphone itu diserahkan pada orang lain. Meskipun sudah dihapus, tapi kita kan tahu ada banyak software yang bisa memunculkan itu kembali.”
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Lelang on The Street, BRI Sapa Warga di CFD Blora, Kenalkan Peluang Investasi dan Kemudahan BRImo
-
La Suntu Tastio: Layanan Digital BRI Membuat Pengelolaan Keuangan Usaha Jadi lebih Praktis
-
Kolaborasi Lintas Budaya, BRI dan PSMTI Jawa Tengah Gelar Pengajian Kebangsaan di MAJT Semarang
-
Konektivitas Aceh Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen
-
Urat Nadi Aceh Pulih! Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Mobilitas Kembali Normal