Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 05 Januari 2021 | 11:10 WIB
Brimob membongkar atribut FPI di Petamburan, Jakarta, Rabu (30/12). [Suara.com/Novian Ardiansyah]

SuaraJawaTengah.id - Pembubaran organisasi masyarakat (Ormas) Front Pembela Islam (FPI) menjadi sorotan publik. FPI dianggap sebagai organisasi terlarang dan berafiliasi dengan jaringan teroris

Dilansir dari Hops.id media jaringan Suara.com, Pengamat Politik sekaligus dosen Universitas Indonesia, Ade Armando menyebut bahwa sebenarnya organisasi masyarakat FPI bukanlah ormas yang berafiliasi pada ISIS (Islamic State of Iraq and Suriah). 

Meski begitu, menurutnya FPI tetaplah ormas yang dia anggap memiliki haluan sebagai kelompok teroris.

Hal itu lantaran, FPI selama ini kerap melakukan kejahatan dan sejumlah teror kepada kelompok minoritas yang ada di tanah air.

Baca Juga: FPI Dibubarkan, BEM UI Singgung Keadilan dan Hak Asasi Manusia

“Mereka mungkin bukan ISIS, tapi kejahatan FPI selama ini juga adalah kejahatan kemanusiaan yang biadab. Pemerintah tidak perlu menunggu FPI berkembang menjadi sama besarnya dengan ISIS sebelum mengeluarkan keputusan untuk melarang. FPI adalah ancaman buat kita semua, mereka teroris!,” kata Ade Armando dalam saluran YouTube CokroTV, pada Selasa, (5/1/2021).

Dalam kesempatan itu, Ade Armando juga menjelaskan tentang pengertian dari tindakan terorisme, yakni sekelompok orang yang kerap melakukan kekerasan kepada warga sipil demi terwujudnya tujuan politik dan ideologis kelompok mereka.

Sebut saja, jaringan radikalisme yang gemar menganggu dan menimbulakan ketakutan pada masyarakat seperti jaringan ISIS, Al Qaeda, Jemaah Islamiyah, hingga Organisasi Papua Merdeka (OPM).

“Itu jelas yang dilakukan ISIS, Al Qaeda, Jemaah Islamiyah, Organisasi Papua Merdeka, atau kaum teroris seperti Imam Samudra dan Amrozi. Mereka itu membom, membunuhi warga sipil untuk menimbulkan ketakutan yang akan mempermudah mereka mencapai tujuan politik dan ideologis,” ujarnya.

Laskar FPI berorasi mendukung Rizieq Shihab yang diperiksa terkait kasus makar di Polda Metro Jaya [Suara.com/Adie Prasetyo]

Walau tak sekeras ISIS dalam melakukan penyerangan kepada warga sipil di Irak dan Suriah, tindakan semacam inilah yang dia nilai dalam derajat terentu tak berbeda jauh dengan sikap keras FPI yang kerap meresahkan masyarakat.

Baca Juga: BEM UI Kecam Keras Pembubaran FPI dan Maklumat Kapolri, Ini Alasannya

“Tapi buat saya, untuk derajat tertentu, bukankah itu juga yang dilakukan FPI?,” tutur Ade Armando.

“FPI melakukan kekerasan, mengarahkan sasaran pada masyarakat sipil dengan alasan untuk membela Islam. FPI menyerang kaum minoritas dan mereka yang tidak sejalan dengan keyakinan Islam yang mereka percaya. Jadi FPI per definisi, adalah organisasi teror. Mungkin bukan dalam skala ISIS, tapi jelas mereka menggunakan kekerasan untuk menyerang warga sipil yang dianggap bertentangan secara ideologis,” lanjutnya.

Ade Armando mengingatkan kembali pada pidato yang sempat dilontarkan pentolan FPI, Habib Rizieq Shihab di hadapan para simpatisannya beberapa tahun silam.

Dalam video yang kembali diputar saat pemerintah mengumumkan pelarangan ormas FPI ini, Habib Rizieq dianggap mendukung kelompok radikal ISIS.

“Dan kalau menyangkut ISIS, FPI adalah organisasi pendukung ISIS, ini terlihat jelas dalam pidato Rizieq pada 20 Februari 2017 silam yang sempat diputar saat pemerintah mengumumkan pelarangan FPI. Dalam pidato itu Rizieq dengan berapi-api membela ISIS,” jelasnya.

Provokasi konflik Poso

Selain itu, Habib Rizieq diduga juga terlibat dalam provokasi umat Islam pada konflik antara agama di Poso yang menginstruksikan agar mau berperang melawan kelompok agama lainnya.

Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab. [Antara]

“Begitu juga ada pidatonya memprovokasi umat Islam pada konflik Poso. Saya tidak tahu apakah laskar FPI memang terlibat dalam aksi kekesasan di Poso, namun yang jelas Rizieq menginstruksikan mereka untuk berperang di sana,” tutur Ade Armando.

Oleh sebabnya, Ade Armando mengaku sangat mendukung langkah pemerintah dalam membubarkan ormas FPI lantaran sering menakuti dan mengancam hak asasi manusia di Indonesia.

“Karena itulah dalam pandangan saya, FPI sangat layak dibubarkan karena mereka adalah kekuatan yang mengancam hak asasi manusia warga Indonesia,” tandasnya.

Load More