Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 13 Januari 2021 | 15:59 WIB
Jalan penghubung Magelang-Boyolali ditutup sementara akibat longsor di Kabupaten Magelang.(Suara.com/Angga Haksoro Ardi)

SuaraJawaTengah.id - Sedikitnya terdapat 3 titik rawan longsor di Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Magelang. Intensitas hujan tinggi menyebabkan sejumlah wilayah di Kabupaten Magelang rawan longsor.  

Sekretaris Desa Wonolelo, Triyanto mengatakan di wilayahnya ada sekitar 3 lokasi tebing rawan longsor. Ketiganya berada di jalan penghubung Magelang-Boyolali.

Selain di lokasi longsor saat ini, di Dusun Wonodadi masih ada satu lokasi rawan longsor lainnya. Kemudian satu lokasi lainnya berada di Dusun Panggungan.   

“Sementara titik yang rawan longsor lainnya masih kondusif. Di situ (lokasi Dusun Wonodadi) yang rawan. Paling sama Panggungan yang di dekat gereja,” kata Triyanto saat ditemui di Kantor Desa Wonolelo, Rabu (13/1/2021).

Baca Juga: Banjir Solok Selatan: 463 Rumah Terendam, 1.554 Jiwa Terdampak

Menurut Triyanto, pihak desa didampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magelang akan memantau seluruh lokasi rawan longsor. “Nanti kami pantau lokasinya. Kalau memang bahaya nanti kami antisipasi.”

Saat ini terdapat rekahan baru tanah sepanjang 10 meter di atas lokasi longsor. Potensi longsor berada di kebun cabai milik Ngateman, warga Dusun Wonodadi.

Jika rekahan tanah itu tidak dilongsorkan, dikhawatirkan sewaktu-waktu dapat menimpa pengendara yang lewat. Dimediasi Pemerintah Desa Wonolelo dan Polres Magelang, Ngateman mengizinkan tanahnya dilongsorkan.

“Iya saya ikhlas. Kami baru panen 10 kali di lahan itu. Mungkin masih bisa panen 30 kali lagi. Tapi untuk keamanan dan keselamatan warga, saya ikhlas tanah itu dilongsorkan,” kata Ngateman.  

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kecamatan Sawangan, Iryanto mengatakan saat hujan deras terjadi siang hingga malam kemarin, pihaknya sudah mengingatkan warga yang akan melintas di jalan rawan longsor agar waspada.

Baca Juga: Banjir Kota Solok Rendam 9 Kelurahan, Korban Butuh Makanan

Pengendara yang menuju Magelang-Boyolali atau arah sebaliknya diminta berhenti sejenak hingga hujan reda. Jika memungkinkan mereka diminta kembali, sebab jalan yang akan dilalui rawan longsor.

Pemerintah Desa Wonolelo akan menjaga jalan, jika hujan deras terjadi kembali terjadi seperti kemarin. “Kami tidak menutup jalan. Bukan kewenangan kami,” ujar Sekretaris Desa Wonolelo, Triyanto.

Kapolsek Sawangan, AKP Tugimin menjelaskan ada rute alternatif yang dapat digunakan warga jika akses jalan Magelang-Boyolali di Desa Wonolelo tertutup longsor.

Dari arah Boyolali, warga dapat melewati jalan alternatif Klakah-Tlogolele-Sengi. Sedangkan dari arah Magelang dapat menggunakan jalur Sengi-Tlogolele-depan SMP Negeri 2 Selo.     

Sejumlah longsor terjadi di Kecamatan Sawangan sejak tadi malam. Longsor di jalan Dusun Windusajan-Batur, bahkan menewaskan 1 orang remaja dan 1 lainnya menderita luka-luka.

Korban meninggal, Syaiful (15 tahun) dan korban luka Feri Sugiantoro (13 tahun) keduanya warga Dusun Batur. Feri dan Syaiful yang berboncengan motor, tertimpa material longsor saat melintas jalan Dusun Windusajan-Batur sekitar pukul 23.00 WIB.

Keduanya baru ditemukan pukul 05.00 WIB oleh warga yang melintas. Feri terkubur hingga sebatas dada, sedangkan Syaiful ditemukan dalam kondisi meninggal dalam posisi terkubur tanah seluruhnya dan terjepit rumpun bambu.   

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More