SuaraJawaTengah.id - Banjir merendam ribuan rumah warga di sejumlah wilayah di Kabupaten Tegal usai hujan deras mengguyur Rabu malam (13/1/2021).
Sejumlah wilayah yang terendam banjir di antaranya di Kecamatan Warureja meliputi Desa Sukareja, Kedungkelor, Kendayakan, Warureja, Banjarturi dan Banjaragung.
Banjir juga terjadi di Desa Penujah, Kecamatan Kedungbanteng, dan Desa Wotgalih, Kecamatan Jatinegara.
Di Desa Banjaragung, banjir dengan ketinggian 50 sentimeter hingga satu meter lebih merendam 1.555 rumah di tiga pedukuhan, yakni Dukuh Dukuhturi, Dukuh Buyut, Dukuh Randu, dan Dukuh Banjaranyar.
Banjir terjadi akibat luapan sungai Rambut dan saluran irigasi sawah. Air mulai menggenangi ke rumah-rumah warga dan askes jalan desa sejak Rabu malam (13/1/2021) sekitar pukul 22.00 WIB.
"Ada 1.555 kepala keluarga yang terdampak banjir. Namun mereka tidak ada yang mengungsi," kata Kepala Desa Banjaragung, Idar, Kamis (14/1/2021).
Sementara itu di Desa Sukareja, banjir dengan ketinggian air 40 hingga 170 sentimeter membuat sekitar 200 warga harus mengungsi ke Masjid Baiturrohman di desa setempat.
Menurut salah satu perangkat Desa Sukareja, Mukmin, banjir terjadi akibat sungai Rambut meluap. Luapan itu menggenangi ratusan rumah warga.
"Setelah hujan deras sejak Rabu sore sampai tadi malam, sungai meluap dan masuk ke rumah-rumah warga. Warga yang terdampak 2.300 jiwa," katanya.
Baca Juga: Curah Hujan Tinggi, 162 Rumah di Purbalingga Terendam Banjir
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal, Jaenal Dasmin mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Dinas Sosial untuk menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir.
"Yang terdampak banjir seribuan kepala keluarga. PMI sudah menyalurkan bantuan 900 nasi bungkus untuk warga di wilayah Sukareja dan sekitarnya yang terdampak banjir," kata Jaenal, Kamis (14/1/2021).
Menurut Jaenal, selain intensitas hujan yang tinggi, banjir yang terjadi disebabkan luapan sungai. Untuk itu pihaknya akan mengajukan normalisasi sungai ke Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah.
"Sungai yang meluap merupakan kewenangan dari PSDA provinsi sehingga kami akan upayakan ke provinsi agar segera dilakukan normalisasi sungai," katanya.
Sementara itu Bupati Tegal Umi Azizah meminta warga untuk selalu waspada ketika turun hujan karena puncak musim hujan diperkirakan pada Januari hingga Februari.
"Intensitas hujan tahun ini sesuai perkiraan sangat tingi. Ketika ada tanda-tanda hujan lebat, segeralah bersiap-siap," ujar Umi saat meninjau wilayah yang banjir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota