SuaraJawaTengah.id - Ekonom senior INDEF, Prof Didik Rachbini menyebut utang nega terus membengkak dan disembunyikan, baik oleh pemerintah maupun DPR.
Hal itu diungkapkan Didik pada diskusi daring Pergerakkan Indonesia Maju (PIM) dengan tajuk 'Outlook 2021: National Economic Outlook' yang dilansir dari Hops.id jaringan Suara.com, Jumat (15/1/2021).
Menurut Didik, utang yang terus membengkak dan disembunyikan nyaris tidak dipermasalahkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Padahal, jumlahnya terbilang sangat besar.
“Ini disembunyikan Rp921 triliun, tidak dibahas di DPR, tetapi yang dibahas Rp446,3 triliun SBN (Surat Berharga Negara). Sedangkan Rp475,2 triliun untuk membayar jatuh tempo," papar Didik.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tunjuk Mantan Ajudannya Jadi Kapolri, Ini Komentar Pakar
"Negara ini makin otoriter, pada tahun 2021 tanpa persetujuan DPR tidak apa-apa, utang diteruskan hingga Rp1530,8 triliun. Mengubah utang tidak ada woro-woro di DPR," tambah dia.
Didik secara tak langsung mengaku kecewa dengan capaian Presiden Jokowi di bidang ekonomi. Sebab, sejak dua tahun terakhir, utang negara terus mengalami pembengkakkan. Itulah mengapa, dia mengatakan, pemerintah sedang berjalan ugal-ugalan.
"Pemerintah ugal-ugalan. Sejak 2019 zaman Jokowi utang itu terus bertumpuk-tumpuk, tidak pernah dikendalikan," ujar Didik Rachbani.
Berkaca pada kenyataan tersebut, Didik tak sungkan menyebut Jokowi sebagai raja utang. Bukan hanya itu, secara keseluruhan, pemerintahan yang saat ini menjabat layak juga disebut demikian.
"Jadi Jokowi ini raja utang, pemerintahan Jokowi dengan data ini adalah raja utang," tegas Didik.
Baca Juga: Segera Disidangkan, Pembunuh Kerabat Presiden Jokowi Terancam Hukuman Mati!
Parahnya, kata Didik, pemerintah seakan tak bisa berbuat banyak mengatasi permasalahan besar tersebut.
Bahkan, menurutnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani sebenarnya memahami situasi ini, namun dia tak bisa berbuat banyak lantaran tekanan politik yang kuat.
"Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani ngerti, ini bukan tidak ngerti. Tapi dia tidak bisa apa-apa dengan tekanan politik. Jadi, kalau kita kritik, dia marah-marah. Salah dia," ucapnya.
Berita Terkait
-
Profil Maruarar Sirait: Menteri Perumahan Sebut Jokowi "Macan Tidur"
-
Viral! Pengakuan Hasto Soal Jokowi dan Anies Picu Said Didu Serukan Tolak Calon Jokowi
-
Yakin Luthfi-Yasin Menang Pilgub Jateng, Jokowi: Tunggu Rabu Sore
-
Hasto Ungkit Cawe-cawe Jokowi Buat RK-Suswono: Suaranya Sama dengan Satu Pedagang Kaki Lima
-
Prabowo Bertemu Raja Charles III, Netizen Sadar Jokowi Tak Pernah ke Istana Buckingham: Nggak Bisa Bahasa Inggris?
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng
-
Dramatis! Evandro Brandao Jadi Pahlawan, PSIS Curi Poin di Kandang Persik Kediri
-
Cari Rumah Baru di Ibu Kota Jatim Sesuai Fengshui? Hadiri BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya
-
Jelang Pencoblosan, PAN Jateng Dorong Pilkada Berlangsung Damai, Ini Alasannya
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang