SuaraJawaTengah.id - Berkunjung ke Kota Semarang Anda bisa jalan-jalan melihat rumah yang dibangun dengan ranting pohon. Warga sekitar menyebutnya Omah Pang.
Omah Pang berada di Desa Wisata Nongkosawit, Gunungpati, Kota Semarang. Tepatnya di sebelah utara Kantor Kelurahan Nongkosawit.
Rumah unik tersebut terbuat dari ranting pohon jati. Bentuk Omah Pang itu terinspirasi dari rumah nenek moyang tempo dulu, yang dikenal nomaden atau sering berpindah-pindah tempat.
Pembuat Omah Pang, Bowo Kajangan atau yang akrab dipanggil Kang Bowo mengatakan, selain terinspirasi dari rumah zaman dulu, ide membuat Omah Pang juga karena dia resah melihat banyak ranting pohon jati yang terbuang sia-sia.
"Banyak ranting pohon yang terbuang sia-sia di Gunungpati," jelasnya saat ditemui di Omah Pang, Sabtu (16/1/2021).
Sebenarnya, Kang Bowo tak langsung membuat Omah Pang. Namun, dia lebih dulu membuat dekorasi yang terbuat dari ranting pohon jati.
Selanjutnya, dia dan Komunitas Kandung Gunung baru membuat rumah yang terbuat dari ranting pohon.
"Kita gotong royong saat pembangunan rumah itu," katanya.
Untuk membuat Omah Pang menghabiskan empat truk ranting pohon. Menurutnya, ranting pohon yang terkumpul memiliki makna tersendiri. Ibarat seperti sapu lidi, jika terkumpul akan kuat.
Baca Juga: Dapat Asimilasi, 26 Napi LP Kedungpane Semarang Dinyatakan Bebas
Pada awal April 2019, Bowo mengawali kegiatan itu, dengan membuat dapur atau pawon berukuran 5x7 meter. Adapun lahan yang digunakan untuk membuat omah pang itu miliki Warsono.
”Disebut omah pang karena terbuat dari ranting pohon. Orang Jawa menyebutnya dengan pang. Sebab, ranting pohon bisa digunakan membuat panggonan (tempat tinggal),"ucapnya.
Pembuatan Omah Pang bukan tanpa alasan. Kang Bowo mempunyai tujuan agar Omah Pang dapat mengajarkan manusia untuk bersilaturahmi dengan alam dan lingkungan.
"Jadi kita punya tujuan agar manusia kembali lagi bersentuhan dengan alam," imbuhnya.
Sementara itu, penggagas Desa Wisata Omah Pang, Warsono mengatakan, di Desa Wisata Omah Pang juga melestarikan permainan tradisional seperti, egrang, dakon, blarak sempal, gledekan dan ulo-ulo cabe yang dimainkan banyak orang.
"Kita akan membuat dakon raksasa dengan panjang 4 meter. Kemudian menghidupkan kembali budaya yang dulu telah vakum," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025