SuaraJawaTengah.id - Beberapa waktu lalu Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya sempat adu mulut dengan pedagang kaki lima karena tak mau mengikuti kebijakan PPKM. Hal itu rupanya juga menjadi perhatian Calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Gibran, insiden percekcokan antara beberapa PKL dengan rombongan Satpol PP dan Bupati Sukoharjo jangan sampai terjadi di Kota Solo.
Diketahui pada video itu viral di berbagai media sosial dan pemberitaan media beberapa hari terakhir. Di video itu terlihat Bupati Wardoyo terlibat beradu argumen dengan beberapa pedagang makanan yang sedang berjualan.
“Kemarin ada yang viral warung makan ditertibkan Satpol PP. Tetangga kita. Hal-hal semacam itu jangan sampai terjadi di Solo,” ujar Gibran dilansir dari Solopos.com media jaringan Suara.com Senin (18/1/2021).
Menurut Gibran para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) sudah sangat terpukul dengan kondisi pandemi Covid-19. Dia menilai para pedagang kecil itu jangan dibebani dengan kebijakan atau peraturan yang sebenarnya tidak semestinya dilakukan.
Di satu sisi dia menilai pengetatan aturan untuk memutus mata rantai persebaran Covid-19 memang diperlukan. Tapi dalam konteks pedagang kuliner atau warung makan yang buka pada malam hari, Gibran menilai tidak ada masalah asal protokol kesehatan tetap diterapkan.
“Ketat oke, tapi jangan batasi ruang gerak warung makan pas malam. Saya kira tak masalah asal memperbanyak delivery order, dan membatasi pembeli yang makan di tempat. Asal menerapkan prokes tidak masalah,” urai dia.
Gibran juga menyoroti perbedaan kebijakan Pemkab Sukoharjo dengan Pemkot Solo terkait pembatasan aktivitas masyarakat di mal. Pemkot Solo melarang anak-anak berjalan-jalan di mal, tapi di Sukoharjo tetap dibolehkan.
Menurut dia pemerintah daerah di Soloraya seharusnya kompak dalam kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Sebut Vaksinasi Covid-19 Adalah Game Changer, Apa Itu?
“Harus kompak. Misal anak kecil atau ibu hamil dilarang masuk mal di Solo, tapi ngeyel, lalu lari ke sukoharjo,” sesal dia.
Gibran menekankan pentingnya kekompakan pemerintahan daerah karena kebijakan satu daerah berdampak terhadap daerah lainnya.
“Jangan sampai yang ketat hanya Solo, tapi daerah-daerah lainnya agak longgar,” kata dia.
Bila nanti sudah dilantik sebagai Wali Kota Solo, Gibran berkomitmen untuk membangun sinerjitas dengan daerah lain di Soloraya. Sebagai langkah awal dia akan membangun komunikasi atau dialog dengan para pimpinan daerah.
“Jangan jalan sendiri-sendiri. Apa yang terjadi di Klaten, Sragen, dan Wonogiri berdampak ke Solo. Solo penduduknya cuma 500.000, tapi saat jam produksi orang di Solo sampai 2,5 juta. Solo magnet bagi orang di sekitar,” tegas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota