Scroll untuk membaca artikel
Fitri Asta Pramesti | Lintang Siltya Utami
Selasa, 19 Januari 2021 | 11:45 WIB
Ilustrasi Rumah Tua. (Pixabay.com/NickTaylor2020)

Ciri yang tidak biasa dari rumah itu adalah tidak adanya lorong kecuali untuk pergi ke lantai dua, di mana Andrew Borden sempat merombak rumah tersebut pada 1872.

Rumah bekas pembunuhan brutal abad ke-19, keluarga Borden. [Wikipedia]

"Seseorang harus melalui satu ruangan untuk pergi ke ruangan lain," tulis situs museum Lizzie Borden, seperti dikutip dari Live Science, Selasa (19/1/2021).

Tata letak rumah tersebut merupakan salah satu detail yang membuat banyak orang pada saat itu mencurigai bahwa Lizzie adalah pembunuhnya.

Menurut Cara Robertson, penulis The Trial of Lizzie Borden, Andrew terbunuh sekitar satu setengah jam setelah Abby.

Baca Juga: Polisi Buru Pelaku Pembunuhan Petani Baros Hingga Hutan dan Gunung Karang

Orang asing di rumah, hanya memiliki sedikit pilihan untuk tetap bersembunyi dengan tata letak rumah seperti itu.

Selain itu, ada ketidakkonsistenan dalam catatan Lizzie tentang apa yang terjadi hari itu dan memicu kecurigaan atas kejahatannya.

Saksi mata menggambarkan, seorang perempuan mirip Lizzie mencoba membeli asam prussic, racun mematikan, di toko obat lokal sehari sebelum pembunuhan.

Rumah bekas pembunuhan brutal abad ke-19, keluarga Borden. [Wikipedia]

Perempuan itu menjelaskan bahwa ia membelinya untuk merawat jubah kulit anjing laut, tetapi apoteker tersebut menolak untuk menjualnya tanpa resep.

Kemudian, diketahui bahwa Borden membakar gaun yang ia kenakan ketika ia menemukan tubuh ayahnya, diduga karena ia secara tidak sengaja menodainya dengan cat.

Baca Juga: Duh! Terlalu Sibuk Bekerja, Wanita Ini Sampai Lupa Punya Rumah 1,5 M

Namun, juri tidak yakin dan akhirnya Borden dibebaskan. Meski begitu, ketertarikan publik dengan kisah Borden masih ada hingga sekarang.

Load More