SuaraJawaTengah.id - Vaksinasi Covid-19 tahap pertama diberikan kepada para tenaga kesehatan (Nakes). Namun rupanya nakes di Kota Semarang belum sepenuhnya mendapatkan.
Dilansir dari Semarangpos.com, terdapat 400 nakes yang belum mendapatkan vaksin karena alasan medis. Padahal, sudah 1.600 nakes di Semarang yang sudah terdaftar sebagai penerima vaksin tahap pertama jenis Sinovac ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, M. Abdul Hakam, mengatakan bahwa sampai tanggal 16 Januari 2021, 400 nakes di Kota Semarang tertunda mengikuti vaksinasi karena tidak lolos menjawab 16 pertanyaan medis.
“Sampai tanggal 16 Januari kemarin, ada 400 an nakes yang tertunda vaksinasi. Mereka dinyatakan tidak lolos pertanyaan medis dan selebihnya tidak hadir saat jadwal yang sudah ditentukan,” kata Hakam, Selasa (19/1/2021).
Baca Juga: Akhirnya, Kabupaten Bekasi Dapat Jadwal Terima Vaksin Covid-19
Hakam mengatakan, nakes yang gagal divaksin atau tidak hadir akan mendapatkan penjadwalan ulang (reschedule) vaksinasi. Untuk mempercepat penjadwalan, nakes bisa registrasi ulang melalui website, email, atau WA.
“Untuk itu, petugas faskes atau puskesmas kami minta untuk memberi informasi melalui WhatsApp maupun SMS kepada penerima vaksin,” ujarnya.
Dia juga meminta rumah sakit menaikkan sesi penerima vaksin menjadi 200 suntikan vaksin. Sedangkan, untuk puskesmas harapannya bisa 50 vaksinasi. Sebelumnya, target setiap hari sebanyak 45 penerima dibagi dalam tiga sesi.
“Jadi untuk Puskesmas bisa ditargetkan 50 orang per hari. Sesi pertama, 15, Kedua 15, dan ketiga 20. Kalau terdapat 37 puskesmas yang bisa fasilitasi bisa signifikan,” tambahnya.
Dia menargetkan vaksinasi tahap pertama untuk nakes bisa selesai pada akhir Februari.
Baca Juga: Jangan Lengah, Ketua Satgas Covid-19 IDI: Efek Vaksinasi Masih Lama Terasa
Hakam menambahkan hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan terkait kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) dari penerima vaksin di Kota Semarang. Dengan begitu, vaksinasi di Kota Semarang menurutnya berjalan lancar.
Berita Terkait
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
-
Pinjam Kantor Polisi, KPK Periksa Ketua DPRD Semarang Terkait Kasus Korupsi Walkot Ita
-
Periksa Anggota DPRD Kota Semarang, KPK Cecar Soal Pengaturan Lelang di Pemkot
-
Insentif 6 Bulan Tak Kunjung Cair, Nakes RSUD Nabire Geruduk Kantor BKAD Papua Tengah
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
Terkini
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang
-
Semarang Waspada Hujan dan Banjir Rob Akhir Pekan Ini, Ini Penjelasan BMKG
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs
-
Pengamat Nilai Program Pendidikan Gratis dan Rp300 Juta per RW dari Yoyok-Joss Realistis