SuaraJawaTengah.id - Longsor di Dusun Prampelan 1, Desa Adipuro, Kaliangkrik diduga akibat salah fungsi saluran air warga. Longsor menyebabkan 3 rumah rusak berat.
Menurut Kepala Desa Adipuro, Waluyo, selain disebabkan hujan deras, longsor juga karena adanya rembesan air yang masuk ke akar rumpun bambu. Akar bambu kehilangan daya cengkeram yang kemudian mendorong struktur tanah yang sudah tidak stabil.
Waluyo mengatakan, selain membersihkan sisa longsor, warga hari ini akan memperbaiki saluran air yang berada di atas tebing.
“Awalnya dari hujan mulai pukul 14.30. Sekitar pukul 15.30 terjadilah longsor. Itu diakibatkan rumpun bamboo yang akarnya ada air yang masuk di situ,” kata Waluyo saat ditemui di Balai Desa Adipuro, Rabu (27/1/2021).
Baca Juga: Sempat Pusing, Gus Ngali Watucongol Tetap Disuntik Vaksin Covid-19
Waluyo menjelaskan, longsor kali ini bukan yang pertama dan terbesar pernah terjadi di Desa Adipuro. Tahun 2016 longsor lebih besar pernah terjadi, namun tidak menyebabkan korban warga maupun harta benda.
Volume tanah yang longsor tidak begitu besar. Cuma karena ada bambu yang menjatuhi rumah dan di dalamnya ada orang jadi risikonya lebih tinggi. Itu satu jalur dengan yang longsor sekarang,” ujar Waluyo.
Kerugian akibat longsor di Desa Adipuro diperkirakan mencapai Rp200 juta. Selain menimpa rumah, material longsor juga mengubur mobil Daihatsu Zebra milik Sartimah dan motor Suzuki Shogun 125.
Hingga berita ini diturunkan, warga dibantu relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang masih membersihkan sisa longsor dan puing rumah korban.
Rumpun bambu yang berada di tebing atas dusun akan dibersihkan untuk mengurangi risiko longsor susulan.
Baca Juga: Bencana Tanah Longsor di Kupang, 2 Warga Tewas
“Rumah itu nanti akan dibersihkan dan kami rencanakan untuk dibangun rumah kembali. Tapi di atasnya akan kami bersihkan dulu untuk risiko bahaya yang akan datang,” kata Waluyo.
Berita Terkait
-
Tragis! Longsor Hutan Cangar Renggut 10 Nyawa, 2 Mobil Tertimbun
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur 2025, Lengkap dengan Cara Belinya Lewat Online!
-
3 Jalur Alternatif Mudik ke Magelang Tanpa Macet dari Semarang, Jogja dan Purwokerto
-
Bencana Mengerikan di Sukabumi, BNPB: 5 Orang Tewas, Ratusan Rumah Rata dengan Tanah
-
Tragedi Gunung Botak, 7 Penambang Emas Ilegal Tewas Tertimbun Longsor
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025