SuaraJawaTengah.id - Kiai Ali Choisor (Gus Ngali) pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Timur Watucongol, Magelang sempat merasakan pusing dan mual sebelum divaksin Sinovac (vaksin Covid-19).
Menurut Gus Ngali, efek pusing dan mual mungkin muncul akibat perasaan tegang sebelum divaksin.
“Kalau perasaan sih wajar lah karena ini launching ya. Sedikit ada rasa takut, cemas atau ketidaknyamanan. Itu wajar,” kata Gus Ngali usai menjalani vaksin di Pendopo Rumah Dinas Bupati Magelang, Senin (25/1/2021).
Gus Ngali mengaku lega setelah divaksin. Dia telah memiliki antibodi untuk mencegah tertular Covid-19.
Baca Juga: Sempat Munculkan Reaksi Alergi, Vaksin Moderna Tetap Boleh Digunakan di AS
“Saya ini malah semakin enak sebelum tadi. Tadi kan tegang sekarang sudah nggak. Dari wajah kan terlihat kan. Tadi agak sedikit pusing, agak mual, sekarang malah nggak,” ujarnya.
Menurut Gus Ngali, setelah vaksin sedikit banyak tubuhnya telah memiliki “tameng” melawan Covid-19. “Bukan aman ya. Karena aman itu semuanya dari Allah. Perasaan saya, sedikit banyak saya sudah punya tameng. Nanti akan divaksin lagi.”
Ditanyakan soal hukum kehalalan vaksin Sinovac, Gus Ngali menyebut dalam perkara darurat hukum halal atau haram dapat dikecualikan. “Kalau obatnya hanya ini, ya sudah. Biarpun sifatnya haram pun, kalau ini memang yang bisa menyembuhkan ya sudah. Diwenangkan,” ujar Gus Ngali.
Menurut Gus Ngali, dalam menghadapi Covid-19 masyarakat perlu mengupayakan hal yang bersifat dhohir (lahiriah) dan batin sekaligus. Covid-19 tidak dapat dilawan hanya dengan mengupayakan usaha lahir seperti menjalankan protokol kesehatan.
“Kita tidak bisa mengandalkan yang secara dhohiriah. Contoh yang secara dhohiriah atau lahiriah, dokter kurang apa? Tapi banyak juga yang kena. Kalau hanya mengandalkan doa, sama juga. Banyak sekali kiai yang kena. Kita tidak bisa mengandalkan salah satu. Harus istilahnya lahir dan batin dan dilakukan bersamaan.”
Baca Juga: Terkendala Aplikasi, Pemberian Vaksin Covid-19 di Lebak Mundur Dari Jadwal
Gus Ngali berharap vaksin Sinovac dapat segera diberikan kepada masyarakat umum. Menurut dia, kehidupan masyarakat biasa lebih sulit jadi perlu diutamakan sebagai penerima vaksin.
Berita Terkait
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur 2025, Lengkap dengan Cara Belinya Lewat Online!
-
Puncak Arus Mudik Terjadi Hari Ini, Polda Jateng Terapkan One Way dari Tol Kalikangkung hingga Bawen
-
3 Jalur Alternatif Mudik ke Magelang Tanpa Macet dari Semarang, Jogja dan Purwokerto
-
Kabar Gembira! Pemprov Jateng Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan pada Lebaran 2025
-
Info Mudik 2025: Daftar Harga Tiket Bus DAMRI Terbaru Tujuan Jawa Timur
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Sebut Masjid Al Jabbar Dibangun dari Dana Pinjaman, Kini Jadi Perdebatan Publik
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Yamaha NMAX Kalah Ganteng, Mesin Lebih Beringas: Intip Pesona Skuter Premium dari Aprilia
- JakOne Mobile Bank DKI Bermasalah, PSI: Gangguan Ini Menimbulkan Tanda Tanya
Pilihan
-
Hasil Liga Thailand: Bangkok United Menang Berkat Aksi Pratama Arhan
-
Prediksi Madura United vs Persija Jakarta: Jaminan Duel Panas Usai Lebaran!
-
Persib Bandung Menuju Back to Back Juara BRI Liga 1, Ini Jadwal Lengkap di Bulan April
-
Bocoran dari FC Dallas, Maarten Paes Bisa Tampil Lawan China
-
Almere City Surati Pemain untuk Perpanjang Kontrak, Thom Haye Tak Masuk!
Terkini
-
Jangan Paksakan ke Rest Area saat Arus Balik, Ini Tips Istirahat Aman dan Nyaman dari Kapolri
-
Tak Hanya THR, Desa Wunut Tunjukkan Kepedulian Nyata Lewat Jaminan Sosial
-
Nikmati Libur Lebaran, Ribuan Wisatawan dari Berbagai Daerah Ramaikan Saloka Theme Park
-
Viral Tarian Bagi-bagi THR Diduga Tarian Yahudi? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Kenapa Banyak yang Menikah di Bulan Syawal? Ini Jawabannya