SuaraJawaTengah.id - Pandemi Covid-19 yang masih tak nampak kapan berakhirnya. Membuat pelaku seni ketar-ketir. Bahkan banyak dari mereka yang harus memeras otak, agar asap dapur tetap mengepul.
Satu diantaranya adalah Ahmad Safiul Ulum, seorang seniman musik grup marchingband asal Kabupaten Pati. Job marching band di sejumlah daerah yang biasanya padat, sekarang sepi orderan,.
Belum lagi, pria yang juga mengajar sebagai guru musik di tiga sekolah di Kabupaten Kudus ini, harus kehilangan mata pencariannya. Mengingat, sekolah tempatnya bekerja menyetop jam musik, karena belajar secara daring dinilai tidak efektif untuk kelas musik.
“Saya ngajar sejak tahun 2014. Selama pandemi off kegiatan. Dulu mengajar di tiga sekolah di Kudus. Juga menjadi pelatih di Persatuan Drumband Indonesia (PDBI) Kabupaten Pati,” ujarnya, Rabu (27/1/2021).
Alhasil, tabungan pria yang pernah menjuarai III Thailand World Music Championship 2016 ini, semua terkuras habis. Tak terkecuali sejumlah barang berharga pun ikut ludes dijual untuk bertahan hidup.
“Semuanya ludes, tabungan sudah gak ada. Ya gimana lagi emang masanya seperti ini,” tutur warga Desa Ngawen RT 01/RW 02, Kecamatan Sukolilo.
Yang paling dikhawatirkannya, anak didiknya tak bisa lagi memainkan alat musik.
“Gak ada jam ngajar, meskipun daring. Paling takut nanti anak-anak kagok,” ungkap pria yang pernah membawa UMS Surakarta menduduki peringkat empat di Grandprix Marchingband (GPMB) Jakarta 2019 itu.
Banting Setir
Baca Juga: Viral! Pergoki Murid Main Kawin-kawinan, Reaksi Guru Ini Tak Terduga
Tak patah arang, ia pun banting setir lantaran skill basic yang dimiliki tidak lagi bisa menghasilan pundi-pundi rupiah.
Sekarang, ia mencoba menapakai untuk menjadi petani. Jangan salah, bukan seperti petani kebanyakan. Lebih tepatnya bertani tumbuhan air untuk kebutuhan seni menata akuarium atau yang dikenal dengan aquascape.
“Bertani tumbuhan air di rumah. Enaknya usaha ini gak memakan lahan dan bisa dilakukan di dalam rumah,” bebernya.
Setelah mengetahui dasar-dasar merawat tumbuhan air, selama dua bulan. Ulum pun menyulap lantai rumahnya menjadi lahan bercocok tanam, tentunya di dalam akuarium atau tank biasa hobbies menyebutnya.
“Saya intens belajar aquascape, khususnya tanaman air kurang lebih dua bulan. Itu fokus dan continue ya. Sebelumnya saya penghobi juga soalnya,” jelasnya.
Dikatakan, bisnis tanaman aquascape cukup menggiurkan. Mengingat pangsa pasarnya luas. Selain itu, banyak penghobi baru selama pagebluk melanda Indonesia. Sehingga pundi-pundi rupiah pun mengalir ke kantong.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara