Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 05 Februari 2021 | 08:20 WIB
Polisi mengevakuasi jasad korban pembunuhan di Kabupaten Rembang. [Suara.com/Fadil AM]

SuaraJawaTengah.id - Polres Rembang menduga kuat kasus terbunuhnya empat orang keluarga seniman Anom Subekti di Desa Turusgede, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, terkait motif dendam. 

Dugaan itu diperoleh dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi-saksi yang berada di rumah Seniman Anom Subekti. 

Terdapat beberapa bukti yang ganjal atas pembunuhan sadis satu keluarga seniman Anom Subekti. 

"Tadi ada empat saksi awal dan keluarga korban sendiri, kita mintai keterangan. Kalau arahnya bukan perampokan," kata Kapolres Rembang, AKBP Kurniawan Tandi Rongre, Kamis (4/2/2021). 

Baca Juga: Geger! Satu Keluarga Pemilik Padepokan Seni Ongko Joyo Ditemukan Tewas

Dirinya menjelaskan, yang mendasari motif pembunuhan tidak mengarah ke perampokan karena tidak ditemukan adanya barang-barang berharga yang hilang.

Setelah didalami dugaan motif pembunuhan mengarah ke dendam antara pelaku dengan korban.

"Yang jadi korban satu keluarga, namun tidak ada barang-barang yang diambil pelaku. Kesimpulan kami ada unsur dendam," imbuhnya.

Rongre menambahkan hasil autopsi korban, nantinya bisa menjadi tambahan bahan penyelidikan, agar kasus tersebut bisa diungkap.

"Muda-mudahan bisa kami amankan pelakunya," tandasnya.

Baca Juga: Satu Keluarga Padepokan Seni Ongko Joyo Tewas di Rumah

Sebelumnya, Polres Rembang mengumpulkan sejumlah barang bukti dan memeriksa rekaman CCTV di sekitar perumahan tempat Anom Subekti. Pasca insiden, tewasnya empat orang sekeluarga di Desa Turusgede, Kecamatan Kota Rembang, Kabupaten Rembang, Kamis (4/2/2021).

Mirisnya, ditemukan tanda bekas penganiayaan terhadap empat orang korban jiwa yang terdiri dari Anom Subekti (60), istri Tri Purwati (50), anak korban (13) dan seorang cucu (10).

Keempat korban telah dibawa ke RSUD dr R Soetrasno Rembang untuk dilakukan autopsi.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Turusgede merasa terkejut atas kejadian pembunuhan warganya tersebut.

Ia menyebut, keluarga seniman Anom Subekti merupakan budayawan yang nguri-nguri (melestarikan) budaya Jawa, dan seorang sosok yang baik dan ramah kepada para tetangga di lingkungannya.

“Setahu saya dilingkungan baik-baik saja, tidak ada masalah apa-apa,” kata Raslim, selaku PJ Kades Pemdes Turusgede Kamis (4/2/2021). 

Raslim mengaku sosok almarhum Anom Subekti merupakan sosok warga yang ramah dan almarhum merupakan mantan pegawai penerangan. Namun, sekarang almarhum merupakan pengusaha gamelan.

“Setiap malam Minggu di tempatnya ada latihan tari dan gamelan, tapi juga kadang hari biasa ada,” ucapnya.

Dirinya mengungkapkan, bahwa kondisi rumah almarhum memang agak jauh dari permukiman warga. Jadi kalau terjadi apa-apa, warga sekitar kurang mengetahui.

“Kondisi rumah agak jauh dari rumah warga. Ini termasuk permukiman baru. Jauh memang, kalau ada apa-apa memang tidak terdengar dari luar,” ungkapnya.

Kontributor : Fadil AM

Load More