SuaraJawaTengah.id - Langkah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan isu Kudeta tengah menjadi sorotan.
Selain itu, AHY pun juga mengirimkan surat ke Presiden Joko WIdodo. Namun sayang, AHY tak mendapat balasan dari sang Presiden.
Politisi PDI Perjuangan Dewi Tanjung pun mengkritisi langkah putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Ia mengganggap AHY belum pantas menjadi ketua umum Partai Demokrat
"AHY suruh jadi RT dulu deeh baru jadi ketum Partai. Biar belajar berorganisasi dan belajar pintar biar ngga salah Ngartiin KISRUH Ama KUDETA.. Apa perlu Nyai yg ngajarin neeehh cara bermanuver dan berorganisasi yg baik dan benar," tulisnya melalui akun twitter @DTanjung15.
Warganet pun langsung berkomentar. Mereka menyinggung proyek hambalang.
"Bagaimana kalau AHY jadi calon RT di HAMBALANG ? Apakah kalian punya calon lain ?," tulis @marpaung913
"Saya sudah ajarin, nyai. Saya sdh bilang supaya membuat pernyataan untuk melanjutkan pembangunan Candi Hambalang, pasti mantap," tulis @Wilson_P535
"Yg ada jadi RT korup seperti ditempat saya ketua RTnya bukan Rukun Tetangga malah Rukun sudara dana bantuan dimakan Sekeluarga RT dan dapat dana pun dilahap," tulis @AsenLay9
"Saya yg sekolah rendahan saja faham mekanisme kepartaian,Mayor harusnya bisa..," @Megatop99
Baca Juga: Marzuki Alie ke Andi Arief: Ingatkan yang Diberi Amanah, Hentikanlah Fitnah
"Bagaikan buah yg belum cukup umur diperam pake karbit, alhasil rasanya hambar nyai," @daunsitourus8080
"Itu bentuk trik dagang nyiii...biar semuanya terpancing dan partainya dikenal lagi Biar ada gawean drpd nganggur juga," @yoikhuaku
Presiden tak balas surat AHY
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan Presiden Joko Widodo tidak akan membalas surat yang dilayangkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
"Jadi kami sudah menerima surat itu. Kami rasa tidak perlu menjawab surat tersebut," kata Pratikno dilansir dari ANTARA di Jakarta, Kamis (4/2/2021).
Sementara itu, AHY mengatakan ada upaya dari sejumlah pihak yang ingin mengambilalih kepemimpinan Partai Demokrat secara ilegal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC