SuaraJawaTengah.id - Suasana sepi tak seperti biasanya menjelang Tahun Baru Imlek menjadi pemandangan langka di Klenteng Boen Tek Bio Banyumas, Jumat (5/2/2021).
Tahun sebelumnya, saat belum ada pandemi, umat yang membersihkan patung dalam ritual pembersihan patung jumlahnya sampai puluhan jelang imlek. Berbeda dengan tahun ini, jumlahnya hanya belasan saja yang membersihkan di Klenteng Boen Tek Bio.
Memandikan rupang dimaknai menjadi bentuk bakti pada para dewa. Di Klenteng Boen Tek Bio Banyumas, memandikan rupang dilakukan 10 hari sebelum Imlek sesuai prediksi hari baik. Terdapat 40 rupang yang dimandikan di Klenteng Boen Tek Bio Banyumas.
Humas Klenteng Boen Tek Bio Banyumas, Sobita Nanda menjelaskan pandemi membuat semuanya berubah. Termasuk dalam agenda penyucian patung ini.
Baca Juga: Perajin: Pelanggan Boro-boro Mikirin Kue Keranjang, Buat Makan Aja Bingung
"Kan kalau sekarang tidak boleh berkerumun, jadi kita batasi orangnya yang bersih-bersih. Lihat sendiri kan jumlahnya ga sebanyak tahun lalu," katanya saat ditemui, Jumat (5/2/2021).
Tak hanya sekedar patung atau rupang yang dibersihkan, Selain patung dewa juga di jamas juga tiga pusaka keris yan merupakan peninggalan dari Mbah Kuntjung.
"Keris peninggalan Mbah Kuntjung ini sudah ada di altar sejak 30 tahun lalu. Jenis kerisnya ada Sapujagad lalu Brojol terus yang terakhir Mbah Kuntjung," jelasnya.
Mbah Kuntjung adalah satu diantara altar dari para suci kejawen yang dihormati oleh warga keturunan Tionghoa di Banyumas.
"Beliau adalah tokoh dari Banyumas pernah hidup beberapa ratus tahun yang lalu. Pertama kali di sembahyangkan di klenteng sini tahun 1996. Sebelumnya ditaruh di tempat ketua klenteng pada saat itu," katanya.
Baca Juga: Imlek di Tengah Covid-19, Kemenag Minta Umat Konghucu Tangsel Ibadah Daring
Sobita mengisahkan pada tahun 1996 pernah ada tokoh kebatinan yang berkomunikasi dengan Mbah Kuntjung. Masyarakat keturunan Tionghoa yang hidup di Banyumas menyakini Mbah Kuntjung menjadi sosok pengayom masyarakat sekitar yang pernah hidup pada ratusan tahun lalu.
Berita Terkait
-
Viral Video ART Asal Banyumas Dianiaya di Jakarta, Polisi Cek CCTV dan Bakal Panggil Majikan
-
Pembunuh Ibu dan Anak dalam Toren di Tambora Diciduk, Pelaku Ditemukan Jadi Gelandangan di Banyumas
-
Sejarah Cap Go Meh, Tradisi 2000 Tahun dari Ritual Kuno Hingga Festival Lampion
-
Semarak Perayaan Pawai Cap Go Meh di Pecinan Glodok
-
Intip Nasib Shio Ayam, Kerbau, dan Tikus yang Dibilang Gibran Paling Beruntung di 2025, Apa Benar?
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
-
Bennix Ngakak, RI Tak Punya Duta Besar di AS karena Rosan Roeslani Pindah ke Danantara
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
Terkini
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025
-
One Way Lokal di Tol Salatiga-Kalikangkung Dihentikan: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Terlewati