SuaraJawaTengah.id - Rame diperbincangkan nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dicatut dalam buku Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti untuk kelas 3 dan 4 SD di Bekasi.
Di dalam buku tersebut menyebut jik Gubernur Ganjar Pranowo itu tak pernah bersyukur. Selain itu, di dalam buku tersebut juga menyebut jika Ganjar tak pernah berkurban meski mendapatkan rezeki banyak.
Bahkan, dalam buku Pendidikan Agama Islam yang diterbitkan oleh tiga serangkai selaku penerbit menyebut Ganjar Pranowo tak pernah melaksanakan salat meski bergama Islam.
Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku sudah dihubungi penerbit. Dia mengaku, pihak menejemen sudah meminta maaf kepadanya.
"Menejemen sudah minta maaf dan mau ketemu saya," jelasnya kepada SuaraJawaTengah.id melalui pesan WhatsAap, Selasa (9/2/2021).
Seperti diketahui, buku mata pelajaran Islam tersbut ditulis oleh Ali Sodiqin. Dia merupakan Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Selain menjadi dosen, dia juga pernah menjadi Kepala Pusat Pengembangan Standar Mutu Akademik pada Lembaga Penjamin Mutu UIN Sunan Kalijaga pada 2015-2016.
Sekain itu, penulis buku tersebut juga pernah menjadi Ketua Jurusan Perbandingan Mazhab Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga.
Bahkan sampai saat ini, Ali jugga masih aktif sebagai dosen pengajar pada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Baca Juga: Dilanda Banjir, Sebanyak 2.882 Warga Pekalongan Mengungsi
Ali tak hanya menulis satu buku saja. Pada kurun waktu 10 tahun terakhir, dia juga menulis buku diantaranya, Islam dan Budaya Lokal, Hukum Qisas: Dari Tradisi Arab Menuju Hukum Islam, Fiqh Ushul Fiqh : Sejarah Metodologi dan Implementasinya di Indonesia, Kitab Fikih Lokal: Menelusuri Kearifan Lokal dalam Karya Ulama Indonesia dan Fikih Ramah Difabel.
Awalnya, buku tersebut mulai diperbincangkan setelah akun twitter @Gus_Raharjo beberapa waktu yang lalu. Sampai saat ini, postingannya suda diretweets sebanyak 107 kali.
Beberapa netizen juga mempertanyakan soal buku tersebut yang hanya beredar di Jawa Barat. Netizen mempertanyakan kenapa buku tersebut tak diedarkan di Jawa Tengah.
Selain itu, ada juga netizen yang menganggap buku tersebut tak layak edar hingga merasa kasian kepada Gubernur Jateng karena dijadikan contoh yang tak baik.
"Kasihan Pak Ganjar dijadikan contoh yang tak baik," tulis @DE_SARACHEN.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota