SuaraJawaTengah.id - Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman, Magelang punya cara unik amenjaga kelestarian lingkungan dan mata air. Mitos angker selalu dimunculkan demi menjaga pohon besar sebagai sumber air.
Pemerintah Desa Margoyoso memelihara mitos angker itu, bahwa siapa saja yang menebang pohon besar sembarangan, dapat diganggu makhluk halus atau kualat.
Kepala Desa Margoyoso, Adi Daya Perdana mengatakan terpeliharanya mitos angker itu berhasil mencegah penebangan pohon secara liar. Warga tidak sembarangan menebang pohon, apalagi yang sudah berusia puluhan tahun.
“Kemudian kita munculkan mitos. Memang di masyarakat sudah ada mitos terkait pohon yang rimbun atau besar itu kalau ditebang khawatirnya ada istilahnya kesurupan. Apalagi pohon beringin,” kata Adi Daya saat ditemui di kantor Desa Margoyoso, Kamis (11/2/2021).
Menurut Adi, akar pohon-pohon besar efektif untuk menangkap air. Mata air yang biasanya muncul di sekitar pohon besar kemudian dapat dimanfaatkan warga sebegai sumber air bersih.
“Ternyata (mitos) masih efektif. Dalam artian warga tidak sembarangan menebang pohon. Misalkan terpaksa menebang pohon, bukan jenis yang baik menangkap air seperti pohon besiar misalnya,” ujar Adi Daya.
Adi Daya menjelaskan, mitos larangan menebang pohon besar atau tua itu telah ada sejak jaman dulu dan diwariskan secara turun-temurun. Pemerintah desa kemudian menegaskan kebijakan menjaga lingkungan itu ke dalam sejumlah peraturan desa.
Desa Margoyoso antara lain memiliki peraturan yang mengharuskan warga mengajukan izin sebelum menebang pohon, meskipun berada di lahan milik sendiri.
“Perdes yang dulu itu memang harus ada izin dari desa untuk menebang pohon. Terutama untuk pohon kayu seperti mahoni dan sebagainya.”
Baca Juga: Cuaca Ekstrem, BMKG: Wilayah Jawa Tengah Bagian Selatan Diminta Waspada
Mereka juga merancang aturan yang mewajibkan pasangan yang akan menikah di Desa Margoyoso untuk menyumbang bibit pohon. Bibit yang disumbangkan dapat berupa jenis pohon konservasi atau buah.
“Salah satu syarat pernikahan diantaranya calon mempelai menyumbangkan bibit tanaman. Tanaman konservasi atau buah yang dikumpulkan di bank pohon. Suatu saat kita akan gunakan untuk penghijauan, tinggal mengambil di bank pohon itu,” kata Zarkoni, Satgas Pro Iklim Desa Margoyoso.
Menurut Kepala Desa Margoyoso, Adi Daya Perdana, terdapat sedikitnya 88 mata air di wilayahnya yang sudah terdata. Mata air itu terdapat di blok Silumut yang berbatasan dengan Desa Kalijambe yang masuk wilayah Kabupaten Purworejo.
Warga Kalijambe ikut menarik air dari blok Silumut menggunakan pompa yang dialirkan melalui pipa PVC. Sekitar 250 kepala keluarga warga Desa Kalijambe memanfaatkan sumber air tersebut.
“Dulu tiap musim kemarau pasti kami meminta droping air dari BPBD. Tapi alhamdulillah mulai tahun 2018 kami sudah tidak bergantung pada droping air lagi. Sudah ada PAM swadaya masyarakat yang bisa mencukupi warga di semua dusun di Desa Margoyoso.”
Kepala Desa berharap kesadaran masyarakat terkait penghijauan terus tumbuh. Menjaga pohon-pohon besar berarti juga menjamin keberadaan mata air yang dapat dinikmati terus hingga ke anak cucu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota