Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 12 Februari 2021 | 16:08 WIB
Seorang pelanggar operasi yustisi nekat mengenakan topeng plastik sebagai ganti masker. [Instagram/@patihits]

SuaraJawaTengah.id - Protokol Kesehatan Covid-19 menjadi wajib diterapkan oleh seluruh penduduk di Indonesia. Jika melanggarnya, siap-siap mendapatkan sanksi.

Namun, ada-ada saja kelakuan orang yang tertangkap basah melanggar protokol kesehatan. Banyak di antara pelanggar yang ngamuk karena ogah terjaring, pasrah, tak sedikit pula yang bertingkah konyol.

Seperti yang terjadi di Kabupaten Pati, lantaran panik seorang pelanggar protokol kesehatan nekat mengenakan benda seadanya.

Alhasil plastik bungkus makanan pun jadi masker yang menutupi secara penuh mukanya. Tinggal menyisakan dua mata saja yang kelihatan.

Baca Juga: Suasana Perayaan Imlek di Vihara Dharma Bhakti saat Masa Pandemi

Perilaku yang tak wajar sempat diabadikan melalui jepretan kamera smartphone. Dan diunggah oleh akun Instagram @patihits.

Seorang pelanggar operasi yustisi nekat mengenakan topeng plastik sebagai ganti masker. [Instagram/@patihits]

Sontak, postingan yang diunggah pada Kamis (11/2/2021) itu, banjir tanggapan dari warga net.

Komentar-komentar nyeleneh pun menghiasi foto yang bercaption “Tulis sendiri deh komentar kalian,” yang seolah menantang netizen untuk turut menanggapi postingan tersebut.

Seperti yang ditulis akun @daffa_grin. Ia menyebut jika tingkah pria berbaju orang dan berpenutup wajah dari plastik kuning itu seperti BOT game populer PUBG. “Bot ning pabji kui (BOT di PUBG itu).

Sementara pemilik akun @bimo_496 mengatakan, “Invasi yang cerdik.” Ada juga akun @agus_riders96 yang menuliskan “Tetap mematuhi protokol kesehatan lur.”

Baca Juga: Tanam Pohon di Area Publik, Semen Gresik Komitmen Terapkan Industri Hijau

Sangat dimungkinkan kejadian tersebut, terjadi di salah daerah di Kabupaten Pati pada Kamis (11/2/2021). Apalagi dalam banner rumah makan terpampang tulisan Pasar Sleko yang masuk Desa Semampir, Kecamatan Pati Kota.

“Kalau lokasi pasti belum tahu karena operasi yustisi jadwalnya kan banyak,” ujar salah satu anggota Satpol PP Pati yang enggan disebutkan namanya.

Ia menambahkan, pelanggar yang panik tersebut nekat mengenakan plastik karena tidak bermasker saat pihaknya menggelar operasi yustisi.

“Dia panik, takut kena denda administratif. Kita suruh buka dianya tidak mau. Memang orangnya itu, katanya ada sedikit gangguan jiwa,” katanya saat dihubungi, Suara.com, Jumat (12/2/2021).

Lantaran memiliki gangguan kejiwaan, oleh petugas, pelanggar nyeleneh tersebut akhirnya hanya di data dan berikan peringatan.

“Cuma diperingatkan saja agar tidak mengulanginya lagi, toh demi kebaikannya kan. Habis itu kita kasih masker,” tandasnya.

Kontributor : Fadil AM

Load More