SuaraJawaTengah.id - Puji Arto, warga Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak membuat cara nyeleneh untuk menjaga sawah warga. Dia menggunakan ribuan burung hantu sebagai media pengusir hama dan tikus.
Warga Desa Tlogoweru rata-rata bekerja sebagai petani, berbagai macam tanaman seperti padi, jagung, kacang, maupun sayuran mereka tanam dan hasil panen dijual kepada pengepul atau digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Namun para petani di Desa Tlogoweru dibuat geram oleh hama yang membuat hasil panen mereka menurun drastis. Salah satu hama terbesar pada pertanian di Desa Tlogoweru adalah tikus yang memakan biji-bijian maupun batang pada tanaman.
Akibatnya, biji-biji tanaman yang sudah tumbuh besar bisa habis tinggal pohonnya yang dimakan oleh tikus, bahkan tanaman bisa mati sebelum waktunya.
Akhirnya Puji memiliki ide untuk membasmi hama tikus dengan cara menangkarkan predator alaminya lalu melepaskannya ke pesawahan, predator tersebut adalah burung hantu.
"Akhirnya saya memakai burung hantu karena banyak warga yang mengeluh," jelasnya saat ditemui SuaraJawaTengah.id di rumahnya, Minggu (14/2/2021).
Pada awal penangkarannya, Pujo Arto sempat diejek oleh masyarakat sekitar tentang ide pembasmian hama tikus tersebut dengan rumor yang beredar dimasyarakat sekitar.
"Awlanya dianggap aneh oleh warga karena ada mitos kalau burung hantu itu pembawa sial," ujarnya.
Namun lambat laun usaha Pujo akhirnya berhasil mengurangi jumlah hama tikus yang berada di area pesawahan Desa Tlogoweru dan meningkatkan hasil panen warga sekitar.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Jaga Program Agrosolution Lewat Penyemprotan Hama di Jember
"Karena berhasil mengurangi hama dan tikus di sawah warga, kini caranya banyak dipakai di sawah-sawah warga,"
Bahkan, karena dianggap unik banyak warga yang berdatangan ke rumahnya untuk belajar. Bahkan, beberapa pengunjung ada yang sengaja datang dari luar Kota seperti Grobogan, Batang, Jepara, Kendal dan beberapa daerah lain.
"Dulu itu yang datang samppai ratusan kalau pas hari libur untuk melihat burung mauoun konsultasi," ujarnya.
Selain pengunjung yang berlatar belakang petani, dia juga sering didatangi mahasiswa yang ingin belajar cara membasmi hama dan tikus menggunakan media burung hantu di tempatnya.
"Banyak yang datang, kalau hari libur biasanya sampai 600 - 1000 orang yang datang. Soalnya bisa buat belajar sambil berwisata," imbuhnya.
Idenya membasmi hama dan tikus menggunakan burung hanti berawal dari keresahannya karena menipisnya jumlah burung hantu yang ada di Demak. Setelah dia pelajari, burung hantu ternyata bermanfaat untuk pengusir hama dan tikus di sawah warga.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Jawa Tengah Dinobatkan sebagai Provinsi Sangat Inovatif dalam IGA Award 2025
-
7 Rekomendasi Mobil Hybrid Terbaik, Bisa Dibeli Di Akhir Tahun 2025 Ini
-
Tangan Dingin Anne Avantie di Bisnis Kuliner, Gandeng BRI Lestarikan Jajanan Legendaris
-
10 Komponen Mobil yang Harus Dicek Sebelum Berkendara Biar No Drama di Jalan!
-
Viral Penampakan Tanah Merah di Banyuwangi, Publik: Waspada Bencana Alam Ini