Ronald Seger Prabowo
Minggu, 14 Februari 2021 | 11:49 WIB
Puji Arto saat membersihkan burung hantu di penangkarannya [Suara.com/Dafi Yusuf]

"Awlanya hama dan  tikus itu merajalela, ternyta  karena tak ada predatornya. Nah burung hantu bisa dimanfaatkan untuk itu agar tak musnah," katanya.

Saking banyaknya burung hantu yang ada di rumahnya, akhirnya Puji membuat sebuah penangkaran burung hantu yang diberi nama Tyto Alba. Dia membuat penangkaran tersebut sejak 2011 yang berisi 28 burung hantu.

Namun, sekarang dia  yakini jika jumlah burung hantu yang berasal dari penangkarannya jumlahnya sudah mencapai ribuan. Hal itu disebabkan beberapa burung hantu yang sudah besar memang ditaruh dan dilepas di sawah warga.

"Burung hantu yang sudah besar kita buatkan penangkaran di sawah dan kita biarkan hidup di alam terbuka. Jika dihitung dari ssudah sampai ribuan burung hantu sekarang," ucapnya.

Selain memelihara burung hantu,  di tempatnya  itu juga menyediakan  tempat untuk belajar untuk siapa saja yang berniat untuk belajar soal burunng hantu.

Bahkan, pihaknya juga sudah menyiapkan para pembimbing jika memang ada warga yang berniat untuk belajar soal burung hantu.

"Bagi yang ingin belajar kita sangat terbuka kepada siapa saja, kita juga sudah menyiapkan mentor untuk membimbing bagi warga yang tertarik," imbuhnya.

Kontributor : Dafi Yusuf

Baca Juga: Pupuk Indonesia Jaga Program Agrosolution Lewat Penyemprotan Hama di Jember

Load More