SuaraJawaTengah.id - Belakangan ini ramai istilah Radikal. Terbaru Din Syasmsuddin juga dicap sebagai radikal dan dilaporkan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) oleh Gerakan Anti Radikalisme Alumni ITB (GAR ITB).
Namun istilah radikal tidak hanya dimiliki oleh para teroris, namun dalam arti hukum di Indonesia radikal adalah orang yang melanggar aturan atau undang-undang dasar Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat bicara mengenai istilah radikal.
Mahfud MD mengatakan, bahwa lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia karena Presiden Soekarno itu radikal.
Baca Juga: Apa Itu Radikal yang Belakangan Menggegerkan Politik Indonesia?
"Istilah radikal itu bagus, Indonesia itu lahir karena bung karno radikal, generasi bung karno radikal," kata Mahfud dikutip saat jadi salah satu narasumber dalam acara Hari Ulang Tahun ke-13 salah satu televisi swasta di Indonesia yakni TvOne.
Dalam kesempatan itu, Mahfud mengatakan bahwa sebenarnya istilah radikal itu bagus. Tidak hanya Bung Karno, Nabi Muhammad juga radikal memperjuangkan Agama Islam.
"Islam itu berkembang karena radikal. Kalau bung karno radikal itu bagus, untuk menjatuhkan penjajah, nabi muhammad juga bagus. Jangan diartikan diluar itu," ujarnya.
Namun, radikal yang dimaksud pemerintah adalah orang-orang yang melanggar hukum di Indonesia.
"Tapi ada radikal yang jelek, radikal itu ingin membongkar tanpa aturan, Kalau dari pemerintah, radikal yang melanggar hukum," ujarnya.
Baca Juga: Sebut UU ITE Bakal Direvisi, Mahfud MD: Dulu Pada Semangat Mengusulkan
Mantan ketua MK itu juga menerangkan, radikal tidak hanya hukum yang dilanggar, tapi tidak mengakui ideologi dan undang-undang dasar.
"Radikal menurut hukum; ingin mengganti undang-undang dasar tanpa prosedur, ingin menjatuhkan pemerintah yang sah, ingin mengganti ideologi," kata Mahfud MD.
Berita Terkait
-
Drama Impor Gula Tom Lembong: Dari Perintah Jokowi Hingga Isu Politisasi
-
Sebut Kasus Tom Lembong Dipolitisasi, Mahfud MD: Kalau Hukum Itu Benar Mestinya Bisa 'Kena' Menteri Lain
-
Mahfud Md Bandingkan Anggota DPR Saat Ini dengan Orde Baru: Dulu Pulang Naik Kereta, Sekarang Naik Pesawat
-
Mahfud MD: Pejabat Gak Boleh Flexing, Kalau Pengusaha Gak Apa-Apa, Asal...
-
Royhan Akbar Anak Mahfud MD Kerja Apa? Maharnya saat Nikahi Putri TGB Fantastis
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
Terkini
-
Jelang Pencoblosan, PAN Jateng Dorong Pilkada Berlangsung Damai, Ini Alasannya
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang
-
Semarang Waspada Hujan dan Banjir Rob Akhir Pekan Ini, Ini Penjelasan BMKG
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs