Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 17 Februari 2021 | 14:31 WIB
Pemilik saham mayoritas Persis Solo, Vijaya Fitriyasa. (ANTARA/HO/Tim Media Vijaya Fitriyasa)

SuaraJawaTengah.id - Saham PT Persis Solo Saestu (PSS) atau tim Persis Solo dilepas 90% ke publik. Menariknya pemilik Saham mayoritas Persis Solo belum pernah menikmati kompetisi karena Pandemi Covid-19. 

Saham Persis Solo mayoritas atau 70% dimiliki oleh Vijaya Fitriyasa. Kemudian 20% saham dimiliki PT Syahdana Property Nusantara (SPN) yang merupakan perusahaan Sigid Haryo Wibisono (SHW). 

Dilansir dari Ayosemarang.com, Vijaya membeli saham mayoritas Persis Solo pada tahun 2019 sebagai pijakan awal untuk mengikuti pemilihan ketua umum PSSI. Saat itu, Vijaya kalah bersaing dalam bursa pemilihan ketua umum PSSI.

Keputusan Vijaya melepas seluruh saham yang dimilikinya mendapat kritikan tajam dari anggota DPRD Surakarta, Ginda Ferachtriawan. Politikus PDI Perjuangan itu bahkan menyindir sosok asal Jakarta tersebut kalah sebelum berperang.

Baca Juga: Besok Ultah ke-21, Apa Agenda Suporter Pasoepati?

"Kaget saja. Pak Vijaya kayaknya beli tim tapi belum berperang kok sekarang sudah dijual," kata Ginda, Rabu (17/2/2021).

Ginda menyoroti sesumbar Vijaya Fitriyasa di awal mengakuisisi saham Persis yang akan berkomitmen membawa tim Laskar Sambernyawa sebagai klub elite Tanah Air.

"Nanti siapa pun yang membeli ya harus komitmen. Jangan seperti mohon maaf nih yang sebelumnya. Belum kompetisi kok dijual lagi,”tegas Ginda yang juga anggota Pasoepati, organisasi pendukung Persis Solo.

Dia menegaskan, pada awalnya Vijaya ingin membangun Persis lebih professional, namun kenyataannya tidak seperti yang disampaikan ke suporter maupun media.

Ginda mengingat sesumbar Vijaya yang ingin menguh tim kebanggaan orang Solo tersebut menjadi klub elite Spanyol seperti Barcelona taupun Real Madrid, ataupun sekelas klub Liga Inggris.

Baca Juga: Kasus TPPU Mantan Manajer Persis, Polisi Kumpulkan Data Transaksi Keuangan

"Saya sedikit memaklumi ya mungkin ada kaitan dengan kondisi pandemi terus mungkin dan tidak jalan," tambah mantan Wakil Presiden DPP Pasoepati.

Ginda memprediksi sudah ada sosok yang berminat mengakuisisi 90% saham yang dilepas. Hanya saja, mekanisme penjualan harus melalui penawaran terlebih dulu kepada pemilik saham lain.

"Mungkin sudah ada yang beli, tapi prosedurnya harus ditawarkan ke pemegang saham yang lain. Kalau ditolak baru ditawarkan ke pihak lain," pungkasnya.
Dibeli Orang Solo.

Sementara itu, Presiden Pasoepati, Maryadi Gondrong mengemukakan, Pasoepati mengharapkan saham bisa dibeli oleh masyarakat Solo pada khususnya, sehingga apabila dimiliki orang Solo yang ada di Solo, semangat utk membesarkan Persis Solo lebih kuat.

“Perlu dicermati dulu siapa pemegang saham Persis Solo saat ini, dan komposisi kepemilikannya, karena selama ini masih kurang clear mengenai kepemilikan Persis Solo,” ungkapnya kepada Ayosemarang, Rabu (17/2/2021).

Terpisah, Presiden Pasoepati pertama, Mayor Haristanto menganggap jual beli saham di sebuah klub sepak bola era saat ini merupakan hal yang biasa.

”Zaman sekarang jual beli saham di sepak bola adalah hal biasa.  Jadi sumangga (silakan) saja.  Kalau ada warga Solo yang minat beli itu lebih baik,” tandas Mayor.

Load More