SuaraJawaTengah.id - Piala Menpora 2021 mendapatkan izin digelar oleh pihak Kepolisia Republik Indonesia. Namun, diselenggaranya turnamen sepak bola itu menimbulkan pro kontra.
Seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) baru-baru ini menyampaikan protes terhadap keputusan Kepolisian Republik Indonesia yang memberi izin penyelenggaraan turnamen sepak bola, Piala Menpora 2021.
Menurut Ketua Satgas Covid-19 IDI, Zubairi Djoerban, turnamen Piala Menpora 2021 tak sejalan dengan PPKM untuk menekan angka Covid-19.
“Karena itu, pemerintah membuat program Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), PPKM, PPKM mikro yang tujuannya mencegah kerumunan. Kemudian kalau sekarang akan menyelenggarakan turnamen ini bagaimana? Itu namanya impelementasinya tidak sesuai dengan tujuan kebijakan,” ujar Zubairi Djoerban beberapa waktu lalu.
“Jadi, jangan membuat kerumunan, kami tidak setuju (penyelenggaraan Piala Menpora 2021). Apa tidak sebaiknya Indonesia juga menunggu positivity rate dibawah 10 persen dulu?” imbuhnya.
Hal ini lantas mendapat tanggapan dari beberapa pihak seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga dan anggota Komisi X DPR RI yang selama ini membidangi olahraga.
Salah satu anggota Komisi X DPR RI, A.S Sukawijaya, kompetisi sepak bola perlu diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan.
Namun pria yang kerap disapa Yoyok Sukawi ini meminta semua pelaku sepak bola juga tertib dalam menerapkan protokol kesehatan di dalam mau pun luar lapangan.
“Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada rekan-rekan IDI yang telah berjuang memerangi Covid-19 di Indonesia, kami di Komisi X berharap sepak bola diberi kesempatan untuk beraktifitas terlebih dahulu. Jangan divonis sebelum diberi kesempatan,” terang Yoyok Sukawi di Semarang, Selasa (2/3/2021).
Baca Juga: Ini Empat Saran IDI Untuk Perkuat Sistem Kesehatan di Tengah Pandemi
“Toh ini juga masih uji coba sebelum Liga 1 digulirkan secara resmi. Justru di Piala Menpora nanti semua pihak bisa mengamati seberapa besar keseriusan pegiat sepak bola dalam menjalankan kompetisi dengan penerapan protokol kesehatan,” lanjut anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat ini.
Yoyok Sukawi yang juga pemilik klub PSIS Semarang ini menambahkan bahwa roda perekonomian di lingkup sepak bola cukup luas cakupannya sehingga dengan adanya aktifitas turnamen dan kompetisi akan menggairahkan lagi geliat ekonomi di dunia si kulit bundar.
“Sepak bola sekarang bukan sekedar olahraga atau permainan. Namun ada aktifitas ekonomi bagi para atlet, wasit, pelatih, dan pengurus klub. Nah itu yang harus diperhatikan. Kami semua tentu berharap kompetisi atau turnamen bisa berjalan dengan lancar dan semua pihak disiplin dalam penerapan protokol kesehatan yang tidak bisa ditawar,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Waspada! Malam Tahun Baru di Jateng Selatan Diwarnai Hujan dan Gelombang Tinggi
-
BRI Blora Gelar Khitan Massal, Meriahkan HUT ke-130 dengan Bakti Sosial
-
Mobilio vs Ertiga Bekas di Bawah Rp150 Juta: 7 Pertimbangan Penting Sebelum Membeli
-
BRI BO Slawi Gelar Cek Kesehatan dan Donor Darah Gratis, Wujud Peduli Masyarakat
-
7 Tempat Wisata Rembang Viral dan Hits Ini Siap Jadi Favorit Libur Akhir Tahun 2025