SuaraJawaTengah.id - Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara. KLB itu disebut-sebut kegiatan ilegal.
Pihak Partai Demokrat menolak dengan keras adanya penyelenggaraan KLB di Deli Serdang itu. Sebab, bukan kepengerurusan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menggelar.
Kongres itu juga disebut-sebut sebagai upaya melengserkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat.
Dilansir dari Terkini.id, pihak Partai Demokrat menuding bahwasanya dibalik digelarnya KLB tersebut ada money politics atau politik uang di dalamnya.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, bahwa peserta yang hadir diiming-imingi insentif money.
"Peserta kongres yang diklaim sudah 1.200 orang itu bukanlah pemilik suara sah. Banyak bukti dan pengakuan dari kader yang bukan pemilik suara, yang ditawarkan insentif money politics asalkan bersedia hadir, dan akan dianggap mewakili kabupaten/kota/provinsi itu," kata Herzaky, Jumat, (5/3/2021).
Tak hanya ditawarkan uang, kata Herzaky, kader yang memiliki hak suara bahkan diancam oleh oknum tertentu.
"Berdasarkan penuturan para kader dan pemilik suara sah yang diancam karena menolak hadir, merupakan bentuk kesewenang-wenangan oknum kekuasaan yang menyalahgunakan kekuasaan dan kemampuan finansialnya untuk merebut paksa kursi Ketua Umum PD dari Ketua Umum PD yang sah berdasarkan hasil Kongres V Tahun 2020," sebut Herzaky.
Informasi tersebut ia dapatkan berasal dari kader-kader yang enggan hadir namun sempat ditawari oleh oknum tertentu.
Baca Juga: Setia Pada AHY, Kader Demokrat Jatim Tegaskan Tak Terlibat KLB Deli Serdang
"Oknum kekuasaan tersebut bekerja sama dengan mantan-mantan kader yang bergerak atas dorongan insentif money politics, jabatan, dan proyek, seperti yang dituturkan para kader yang menolak hadir," imbuhnya.
Para peserta GPK-PD, istilah lain dari kudeta terhadap AHY, kata Herzaky, selalu menggunakan trik licik berupa tipu daya dengan cara menyebarkan kabar bohong seakan-akan banyak pemilik suara yang mendukung serta ada penjabat penting DPP Partai Demokrat yang mendukung KLB.
Selain Herzaky, Hinca Pandjaitan selaku Sekretaris Jenderal PD mengatakan bahwa KLB yang diselenggarakan di Sumut itu ilegal.
"Penyelenggaraan KLB yang ilegal ini harus dihentikan karena telah melanggar hukum dan melanggar protokol kesehatan," ujar Hinca Jumat ( 5/3/2021).
Diketahui bahwa KLB ini akan menghadirkan 1.200 peserta. Hal itu tentu saja merupakan pelanggaran terhadap protokol kesehatan dengan membentuk kerumunan secara sengaja, ditambah tanpa memiliki izin resmi dari pihak berwajib.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025