Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 08 Maret 2021 | 13:08 WIB
Ilustrasi Pengamat politik menyebut semua partai politik berpotensi dikudeta dengan anggotanya, usai Partai Demokrat bisa saja Gerindra maupun PDI-P. (Antara)

SuaraJawaTengah.id - Pengamat politik memprediksi partai politik yang berbasis figur seperti Partai Gerindra dan PDI-P akan mengalami hal yang sama seperti yang dialami Partai Demokrat.

Pengamat Politik Universitas Diponegoro, Teguh Yuwono meyakini jika partai politik yang berbasis figur cepat atau lambat akan mengahadapi situasi chaos. Dia mencontohkan seperti Partai Hanura.

Menurutnya, Wiranto sangat melekat sebagai figur Partai Hanura. Karena figur Wiranto sudah mulai menurun, maka partai politik besutannya juga mengalami kolaps pada pemilu sebelumnya.

"Hal yang sama juga dialami Susilo Bambang Yudhoyono (SBY. Figurnya sudah menurun karena sudah tidak menjadi presiden," jelasnya saat dihubungi, Senin (8/3/2021).

Baca Juga: Kader Gerindra Pasbar Diduga Aniaya Sopir, Andre Rosiade: Sudah Ditegur

Beberapa tahun terakhir, Partai Demokrat mempunyai ujian cukup banyak sejak Angelina Sondakh, Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum ditahan. Ditambah, Partai Demokrat dan SBY sudah tak lagi di dalam lingkaran kekuasaan.

"Artinya saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkuasa sekalipun juga Demokrat belum tentu solid seperti yang diharapkan banyak orang," ujarnya.

Selanjutnya Teguh mengatakan, intervensi kekuatan-kekuatan diluar juga ikut bermain yang pada akhirnya akan ada proses pembagian kekuasaan dalam pemerintahan.

“itu juga saya kira proses yang muaranya tentu power serum, pembagian kekuasaan didalam serum pemerintahan nasional,” katanya.

Saat ini, lanjutnya , partai yang modern dan tidak berbasis figur namun tetap eksis adalah Partai Golkar dan Partai PKS. Meski memiliki jumlah massa yang lebih sedikit, namun mereka tak lagi menghadapi permasalahan figur.

Baca Juga: AHY Nggak Bisa Dongkrak Elektabilitas, Pendiri Demokrat Pilih Moeldoko

“Meskipun jumlahnya sedikit, tapi mungkin PKS tidak lagi menghadapi persoalan pertarungan figur. Kemudian seberapa mulus partai-partai yang berbasis figur bisa menentukan masa depan partainya, itu menjadi pertanyaan,” pungkasnya.

Kontributor : Dafi Yusuf

Load More