SuaraJawaTengah.id - Petani di Kota Tegal menentang rencana pemerintah mengimpor satu juta ton beras. Sebab meski impor belum dilakukan, harga gabah sudah anjlok.
Ketua Gabungan Kelompok Tani Sumber Ekonomi, Kelurahan Kaligangsa, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, Munaseh, 77, mengatakan, pihaknya tidak setuju kebijakan impor beras yang akan dilakukan pemerintah.
"Petani lagi mau panen ternayata ada impor beras sehingga harga beras merosot, anjlok. Gabah juga begitu. Belum impor aja ini harganya sudah turun," katanya, Senin (22/3/2021).
Menurut Munaseh, harga gabah dulunya bisa mencapai Rp500 ribu per kwintal. Namun sekarang sudah anjlok menjadi Rp350 ribu per kwintal.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti: Garam Impor Tak Boleh Lebih dari 1,7 Juta Ton, Please!
"Sekarang harga Rp350 ribu tidak ada yang mau beli karena dampak rencana mau impor beras," ungkapnya.
Munaseh menungkapkan rata-rata petani di Kelurahan Kaligangsa bisa menghasilkan sekitar enam ton gabah kering di lahan seluas satu hektar. Hasil panen itu terancam menumpuk.
"Ini belum ada calon pembeli. Kalau panen ya harus disimpan dulu karena tidak ada yang beli. Ada yang beli pun sangat murah sekali," ujar dia.
Disinggung terkait penyerapan beras dari Bulog, Munaseh menyebut belum ada. Dia juga mengaku tidak tahu berapa harga dari Bulog.
"Dari Bulog belum ada yang ke sini memberi gabah, belum ada yang turun dari Bulog. Saya juga pengen tahu harga bulog berapa," ucapnya.
Baca Juga: Di Tengah Isu Impor Beras, Bulog Surakarta Siap Beli Gabah Petani
Lantaran harganya anjlok dan tidak ada yang beli, petani dipastikan mengalami kerugian yang tak sedikit.
Berita Terkait
-
Solusi Anti-Mainstream Prabowo: Burung Hantu Jadi Andalan Berantas Hama Tikus di Sawah
-
Penyerapan Gabah Petani Mencapai 725.000 Ton Setara Beras: Rekor Tertinggi Bulog 10 Tahun Terakhir
-
Pastikan Petani Sejahtera, PCO Pantau Langsung Implementasi Pembelian Gabah Rp6.500/Kg
-
Lumbung Padi Sulawesi Jadi Prioritas: BRI dan Bulog Kolaborasi Serap Gabah Petani
-
Sri Mulyani Wanti-wanti Anggaran Rp16,6 Triliun Untuk Beli Beras Petani Tidak di Korupsi
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
-
IHSG Anjlok 8 Persen, Saham NETV Justru Terbang Tinggi Menuju ARA!
-
IHSG Terjun Bebas, Hanya 15 Saham di Zona Hijau Pasca Trading Halt
-
Tarif Impor Bikin IHSG Babak Belur, Bos BEI Siapkan Jurus Jitu Redam Kepanikan Investor
-
Harga Emas Antam Terpeleset Lagi Jadi Rp1.754.000/Gram
Terkini
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025
-
One Way Lokal di Tol Salatiga-Kalikangkung Dihentikan: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Terlewati
-
Berkat BRI, Peluang Ekspor bagi Gelap Ruang Jiwa Terbuka Makin Lebar