SuaraJawaTengah.id - Makanan Tahu biasanya diolah dengan digoreng atau direbus. Namun, di Kota Semarang Tahu diolah menjadi minuman yang memiliki khasiat awet muda.
Dilansir dari Wartajateng.id, nama minuman itu adalah Wedang Tahu, minuman khas Kota Semarang yang melegenda. Minuman itu konon katanya memiliki khasiat berupa awet muda jika meminumnya.
Wedang Tahu bisa ditemui salah satunya di Jalan Setia Budi, Srondol Kulon, Banyumanik, Kota Semarang atau kawasan Universitas Diponegoro (Undip).
Minuman tradisional itu bisa dinikmati hanya dengan merogoh kocek Rp. 7 ribu saja lho.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Minta Masyarakat Dilayani dan Dimudahkan dengan Inovasi
Salah satu penjual Wedang Tahu Pak Adi, Andi Eko mengatakan bahwa minuman tradisional ini berasal dari tradisi Tionghoa yang dibawa ke Semarang pada abad 19.
Minuman ini sangat populer di Kota Semarang dan sering diikutkan dalam ajang pameran makanan dan minuman.
“Dari sejarahnya itu dibawa langsung oleh orang Tionghoa ke Semarang. Pertama kali ke Semarang sebelum tenar di berbagai daerah,” ucap Andi yang sudah berjualan mengganti ayahnya sejak tahun 2014.
Andi mengatakan, minuman tradisional Wedang Tahu ini memiliki khasiat yang bisa dirasakan oleh penikmatnya. Terutama bagi ibu hamil yang ingin keturunannya cantik atau ganteng.
“Banyak yang bilang itu, kalau ada ibu hamil ketika minum Wedang Tahu ini dipercaya nanti anaknya jadi bersih, kulitnya putih, cantik dan ganteng. Selain itu juga ada yang membuat tetap awet muda,” ucapnya.
Baca Juga: Awan Berbentuk Orang Berdoa di Langit Kota Semarang, Pertanda Apa?
Ia mengatakan, resep Wedang Tahu ini rahasia. Tidak semua orang bisa membuat. Menurutnya, hanya orang yang diwarisi bisa menjual Wedang Tahu.
“Resepnnya rahasia dan biasanya dilanjutkan oleh keluarga keturunan. Tidak bisa sembarangan orang. Saya sendiri keturunan ke 3 sejak kekek saya berjualan,” ucapnya.
Lebih lanjut Andi mengatakan, selama pandemi Covid 19 ini penjualan Wedang Tahu sedikit menurun. Penjualan setiap hari menurun hampir 30 persen dibanding sebelum pandemi.
“Setia hari ini selama pandemi paling bisa terjual 50 porsi. Padahal sebelum pandemi bisa mencapai 80-100 mangkuk Wedang Tahu,” ucapnya.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Ahmad Luthfi Sebut Jumlah Penduduk Muslim di Jawa Tengah Capai 97 Juta Jiwa, Benarkah?
-
Cek Fakta: Andika Perkasa Sebut Wisatawan Mancanegara Menginap Kurang dari 2 Malam di Jawa Tengah, Apa Iya?
-
Video Kampanye Prabowo di Pilkada Jateng, Bawaslu: Bukan Pelanggaran!
-
Bawaslu Ungkap Video Prabowo Kampanyekan Luthfi-Yasin Direkam di Rumah Jokowi
-
Warganet Ramai soal Jokowi Dukung Cagub Jateng: Esemka dan Bansos Kembali Disinggung
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs
-
Pengamat Nilai Program Pendidikan Gratis dan Rp300 Juta per RW dari Yoyok-Joss Realistis
-
Perebutan Suara NU: Luthfi-Yasin vs Andika-Hendi, Siapa Lebih Unggul?
-
Wapres Gibran Tinjau Program Makan Bergizi di SMKN 7 Semarang, Siswa Sambut Antusias