Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 25 Maret 2021 | 16:20 WIB
Ilustrasi petani padi membawa benih. Kepala daerah dan petani menolak adanya kebijakan impor beras.[Pixabay]

SuaraJawaTengah.id - Kebijakan pemerintah akan melakukan impor beras ditolak oleh berbagai kalangan.

Tidak hanya petani, para kepala daerah juga menolak adanya impor beras. Tak terkecuali di Kota Tegal.

Para petani dan kepala daerah khawatir kebijakan impor beras akan membuat harga gabah di tingkat petani menjadi anjlok dan tidak laku.

Dilansir dari Ayosemarang.id, Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono meminta agar pemerintah mempertimbangkan kembali rencana impor beras yang jumlahnya 1 juta ton itu.

Baca Juga: Ombudsman: Ada Potensi Maladministrasi Kebijakan Impor Beras Pemerintah

Sebab, ia menilai, kebutuhan beras bagi masyarakat masih tercukupi hingga saat ini.

"Selama kebutuhan kita sudah cukup, tentu harapannya tidak ada impor beras. Jangan sampai dengan adanya impor beras, harga beras petani kita jadi anjlok," katanya di Tegal, Kamis (25/3/2021).

Bukan hanya itu, pemerintah juga sudah seharusnya mengutamakan produk petani lokal.

Dedy Yon juga mengungkapkan, stok beras di Perum Bulog Sub Divre Pekalongan sendiri masih melimpah.

Menurut Kepala Perum Bulog Sub Divre Pekalongan, Arsyad mengatakan, stok beras di kantor Bulog Cabang Pekalongan masih sangat melimpah.

Baca Juga: Eks Jubir Gus Dur: di Kabinet Jokowi Sedang Ada Lomba Coreng Wajah Bosnya

Ia mengatakan, saat ini masih ada 18.000 ton beras di gudang penyimpanan Perum Bulog Sub Divre Pekalongan.

"Komoditas beras di kantor Bulog cabang Pekalongan masih ada 18.000 ton. Jadi bisa dibilang stok beras kami sangat berlimpah," ucapnya.

Load More