SuaraJawaTengah.id - Rencana vaksinasi massal di Kabupaten Banyumas yang tadinya mencapai 2000 orang per hari urung dilakukan. Realisasi vaksinasi perharinya kini hanya dijatah 500 dosis.
Hal ini menurut Bupati Banyumas, Achmad Husein dikarenakan adanya gangguan pasokan dari negara India yang memproduksi vaksin tersebut.
"Awalnya kita batasi 500 orang per hari. Tapi kalau antusiasme masyarakat tinggi akan kita terima saja. Nanti akan kita berusaha carikan tambahan lain," katanya dalam kunjungan pelaksanaan vaksinasi di GOR Satria Purwokerto Banyumas, Rabu (31/3/2021).
Jika tidak ada pengurangan pasokan dosis vaksin yang awalnya 2.000 orang per hari, seharusnya ada 60.000 ribu lansia se-Banyumas Raya yang akan divaksin. Namun, kenyataannya berbeda dari rencana awal vaksinasi massal yang diselenggarakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini.
Baca Juga: Pemerintah Sebut Vaksinasi Lansia Lambat karena Pemda Tak Jemput Bola
Ketika disinggung berapa jumlah dosis vaksin yang akan disuntikkan untuk lansia, Husein tidak bisa menjawab. Karena menurutnya itu wewenang pusat.
"Saya tidak bisa jawab. Karena itu dari pusat. Yang saya masukkan kuota disini para guru dan lansia. Karena guru juga persiapan untuk PTM," jelasnya.
Sementara itu, dalam pelaksanaan vaksinasi, panitia sempat melarang wartawan masuk dengan alasan aturan pembatasan dari pusat. Hal ini yang menimbulkan adu mulut antara sejumlah wartawan yang datang karena tidak ada pemberitahuan dan sosialisasi sebelumnya.
Tak hanya itu, sebelum meninggalkan lokasi, wartawan yang gagal meliput pelaksanaan vaksinasi juga melakukan aksi protes dengan meletakkan id card di depan pintu masuk lokasi vaksinasi.
"Teman-teman wartawan disini tadi sempat dihalang-halangi untuk liputan ke dalam. Karena katanya sehari hanya tiga orang. Tetapi info ini tidak disampaikan ke kita pada H-1," kata pewarta Harian Kompas, Willibrordus Megandika di GOR Satria Purwokerto, Rabu (31/3/2021).
Baca Juga: Giliran Ribuan Guru di Pekanbaru Jalani Vaksinasi Covid-19
Menurutnya, informasi tersebut tidak disampaikan dengan baik. Padahal wartawan di Kabupaten Banyumas sebelum pelaksanaan vaksinasi, selalu memberikan informasi dengan baik.
Ia pun kecewa dengan aturan panitia yang hanya membolehkan hanya tiga orang wartawan saja tiap harinya yang boleh meliput.
Kontributor : Anang Firmansyah
Berita Terkait
-
Peran Vaksinasi Dewasa dalam Meningkatkan Kesehatan dan Mengurangi Biaya Medis Jangka Panjang
-
Ngeri, Ternyata Ini yang Terjadi Kalau Dari Lahir Anak Tidak Diimunisasi
-
Siswa Rentan Tertular Penyakit, Ketua IDAI Minta Pelaksanaan Vaksinasi di Sekolah Terus Diperkuat
-
Darurat Cacar Monyet, Berikut Gejala dan Cara Pencegahannya
-
Berapa Biaya Imunisasi Anak di Rumah Sakit Swasta? Cek Daftarnya di Sini!
Terpopuler
- Gibran Terciduk Ulangi Kesalahan Penggunaan 'Para', Warganet: Beneran Nggak Ngerti atau Sengaja?
- Reaksi Guru Kiano saat Peluk Paula Verhoeven Disorot: Tanpa Kata...
- Beda Ajaran Quraish Shihab dan UAS Soal Hukum Mengucapkan Selamat Natal
- Menolak Karyanya Disebut Berisi Makian, Yos Suprapto: Fadli Zon Tak Pantas Jadi Menteri Kebudayaan
- Diisukan Dapat Honor Ceramah Rp 25 Juta, Ustaz Maulana Ungkap Dikontrak TV Selama 30 Tahun
Pilihan
-
Akses ke IKN Terbatas: Jalan Retak, Kendaraan Berat Kena Pembatasan, Sistem Buka Tutup Aktif
-
Akhir Tahun Berisiko, BMKG Berau Prediksi Pasang Tertinggi 31 Desember
-
Ekonomi Kaltim Bertumpu pada Pengembangan Klaster Industri di IKN, Kok Bisa?
-
Beras Impor Bakal Kena PPN 12 Persen, Ini Perbandingan Harganya Beras Lokal
-
Oknum ASN Positif Narkoba Jalani Rehabilitasi di BNN Kota Bontang
Terkini
-
Libur Natal dan Tahun Baru, Indosat Pastikan Sinyal di Jawa Tengah Aman
-
Muhammad Tursino Pimpin AFP Jawa Tengah, Target Utama Lolos PON 2028
-
Wajah Baru ASPIKOM DIY-Jateng, Optimis Majukan Ilmu Komunikasi di Tingkat Nasional
-
Dari Lahan Rob Jadi Lumbung Pangan: Kisah Sukses Padi Biosalin di Semarang
-
Coach Timo Scheunemann Optimis dengan Masa Depan Sepak Bola Putri Indonesia, Ini Buktinya!