Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 03 April 2021 | 10:43 WIB
Suasana rumah kontrakan AP terduga teroris selepas ditangkap, Jumat (2/4/2021) malam. [Suara.com/Fadil AM]

SuaraJawaTengah.id - Rekan kerja AP (30) terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Kabupaten Kudus, kaget saat teman kerjanya dicokok. Pasalnya dalam kehidupan sehari-hari, AP tergolong orang yang enggak neko-neko.

“Tidak pernah cerita apa-apa, enggak pernah keluar sendiri, enggak pernah ngangkat telepon sendiri. Solatnya juga biasa sih. Kalau ngobrol biasa, tidak ada yang mencurigakan. Tahu-tahu ditangkap, ya sempat bingung juga sih tadi,” ujar rekan kerja AP, Cahyono, Jumat (2/4/2021) malam.

Pria yang juga mandor AP di salah satu proyek di Kudus itu menyebut, jika AP yang merupakan warga Bojonegoro baru kerja dengannya selama lima hari terakhir.

“Saya belum lama kenal. Dia baru kerja lima hari, sedangkan kalau saya dua pekan ini. Iya kerja di proyek perbaikan di sini,” jelasnya saat ditemui di kontrakan AP turut Desa Tumpangkrasak, Kecamatan Kudus Kota.

Baca Juga: Terduga Teroris W Ditangkap Densus 88, Ia Dikenal Peduli dengan Keluarga

Meski begitu jauh pada tahun 2018, Cahyono sempat kerja bareng dengan AP selama satu bulan di salah satu proyek di Jawa Timur.

“Dia orangnya biasa, enggak aneh-aneh. Habis pulang kerja ya makan, lalu salat, kemudian tidur. Seperti itu rutinitasnya,” imbuhnya.

Ketika diringkus petugas, lanjut Cahyo, saat itu AP tengah diboncengnya dengan sepeda motor, selepas beristirahat di warung dekat lokasi kerja.

Sesampainya di jalan raya tak jauh dari warung, mereka dihadang sebanyak 8 orang tidak dikenal dengan mengenakan pakaian bebas.

“Jam 13.00 lewat 10 menit (WIB). Kurang lebih 8 orang yang menangkap, pakaian bebas. Tak tanya tidak dijawab, terus diajak ke sana dulu (Polsek Kota). Kita langsung dibawa ke Polsek Kota,” tuturnya.

Baca Juga: Densus 88 Geledah Ponpes di Berbah, Amankan Buku Tabungan dan Busur Panah

Cahyo mengaku sempat ditanya-tanya oleh petugas saat berada di Polsek Kota. Setelah setengah jam kemudian, dia diperbolehkan untuk meninggalkan markas kepolisian sektor.

“Saya diajak ke sana juga. Difoto-foto, ditanya dikit-dikit. Kurang lebih setengah jam, disuruh balik. Saya ya lanjut kerja lagi setelah itu,” jelasnya.

Kontributor : Fadil AM

Load More