Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 06 April 2021 | 14:09 WIB
Upacara bendera nelayan Tambakrejo Kota Semarang (suara.com/Dafi Yusuf)

SuaraJawaTengah.id - Peringati Hari Nelayan ke-61, puluhan nelayan Kota Semarang lakukan konvoi perahu dan upacara pengibarkan bendera merah putih di tengah laut untuk menandai kebangkitan para nelayan yang ada di Tambakrejo, Kota Semarang.

"Ini adalah puncak acara Hari Nelayan ke-61. Seharusnya pengibaran bendera di tengah laut namun anginnya kencang akhirnya dipindah ke sungai Banjir Kanal Timur (BKT)," jelas  tokoh masyarakat Tambakrejo Kota Semarang, Fadila, Selasa (6/4/2021).

Dia mengatakan, jika pengibaran bendera tersebut diikuti oleh warga, perwakilan pemerintah mahasiswa dan beberapa seniman yang ikut terlibat peringatan Hari Nelayan di Tambakrejo.

"Kita juga ingin mengingatkan jika nelayan juga mempunyai hari spesial," ujarnya.

Baca Juga: Cari 17 Nelayan Hilang di Indramayu, SAR Terjunkan Tim Penyelam

Perayaan Hari Nelayan dimulai sejak Minggu (6/4/2021) yang lalu. Beberapa agenda sudah dilakukan seperti  konser teater diskusi dan juga menggelar pasar tiban. Pasar tersebut menjual makanan khas bahari yang ada di Tambakrejo.

"Hari ini puncaknya, Jadi pasar tiban juga tambah ramai,"katanya.

Melihat pasar tiban yang cukup ramai, dia berharap pemerintah dapat membantu untuk memberi fasilitas agar pengunjung banyak yang tertarik dengan wisata bahari yang ada di Tambakrejo.

"Ini kan masih baru, kalau sudah diperbaiki lagi, saya kira oang tambah tertarik," ucapnya.

Dia mengaku jika warga Tambakrejo dan Pemerintah Kota Semarang sudah melakukan koordinasi untuk membuat kampung bahari.

Baca Juga: Nelayan Ramai-ramai Menolong Paus Terdampar di Kabupaten Tuban

"Jadi pemerintah menginginkan tangkapan dari nelayan Tambakrejo tak dijual mentahan namun dijual dalam bentuk olahan," imbuhnya.

Dengan begitu, Kampung Bahari yang menjadi julukan Tambakrejo akan cepat terlaksana. Apalagi, lanjutnya, kawasan tersebut juga mulai dikembangkan sebagai kawasan wisata laut.

"Kita mayoritas nelayan, hampir 100 persen pekerjaan warga berkaitan dengan laut," imbuhnya.

Kontributor : Dafi Yusuf

Load More