Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 10 April 2021 | 07:05 WIB
Pekerja sedang menyelesaikan pembuatan kubah di rumahnya di Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna, Jumat (9/4/2021). [Suara.com/F Firdaus]

SuaraJawaTengah.id - ‎Perajin kubah di Kabupaten Tegal mulai kebanjiran pesanan menjelang Ramadan setelah sempat terdampak pandemi Covid-19.

Salah satu perajin kubah di Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna, Amrozi, 34, mengungkapkan, pesanan pembuatan kubah untuk masjid dan musala mulai meningkat tiga bulan menjelang Ramadan.

Hal ini karena masjid dan musala biasanya melakukan renovasi untuk persiapan pelaksanaan salat Tarawih dan Idul Fitri.

"Satu bulan ada pesanan lima sampai enam kubah. Kalau normal satu bulan paling hanya dua," kata Amrozi saat ditemui Suara.com, Jumat (9/4/2021).

Baca Juga: Arema FC Siapkan Menu Latihan Khusus Selama Ramadan

‎Menurut Amrozi, jumlah pesanan pembuatan kubah menjelang Ramadan tahun ini meningkat dibandingkan jumlah pesanan menjelang Ramadan tahun lalu.

"Ramadan tahun lalu benar-benar sepi karena pandemi Covid-19. Satu bulan hanya ada satu pesanan. Ramadan tahun ini masih pandemi, tapi lebih banyak pesanan," ungkapnya.

‎Amrozi mengatakan, kubah yang dipesan memiliki ukuran beragam. Paling banyak berukuran setengah meter dengan harga Rp10 juta dan Rp18 juta tergantung pada bentuk kubah.

"Saat ini kebanyakan pesanan dari Kabupaten Tegal dan sekitarnya. Ada juga yang dari Indramayu,” ucapnya.

‎Selain ukuran standar, terdapat juga pesanan kubah yang dibuat dengan ukuran diameter 12 meter. Harga kubah yang digunakan untuk masjid-masjid besar ‎itu mencapai Rp300 juta.

Baca Juga: THM di Samarinda Berani Buka Saat Ramadan? Ini Sanksi yang Menanti

‎"Paling mahal Rp300 juta. Kalau paling murah Rp600 ribu," ungkap Amrozi.

‎Amrozi yang dibantu dua orang pekerja membutuhkan waktu satu hari hingga setengah tahun untuk membuat satu kubah tergantung pada ukuran kubah yang dipesan. Adapun bahan bakunya menggunakan besi dan stainless.

‎"Kalau ukuran standar, sehari bisa buat empat kubah. Yang lama kalau ukuran yang besar. Ada yang satu bulan, ada yang setengah tahun," ujar dia.

‎Amrozi sudah membuat kubah sejak 1998. Selain Kabupaten Tegal dan sekitarnya, kubah-kubah buatannya sudah dikirim hingga ke luar Jawa.

"Pas pandemi ada pesanan dari Aceh dan Palembang, tapi terpaksa ditolak karena transportnya susah," ujarnya.

Kontributor : F Firdaus

Load More