SuaraJawaTengah.id - Wakapolsek Juwiring Klaten, Iptu SGY, akhirnya dinonaktifkan. SGY sebelumnya digerebek sejumlah warga usai ketahuan berduaan di rumah seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial MT warga di RT 001 di RW 002, Dukuh Tegalan Karangsobo, Desa Jetis, Kecamatan Juwiring, Sabtu (10/4/2021) malam.
Penonaktifan itu dibenarkan Kapolsek Juwiring, Iptu Sumardi. Dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, Sumardi mengaku kaget dengan kejadian itu.
Dia menuturkan Iptu SGY bakal memasuki usia pensiun dalam waktu 1,5 tahun-2 tahun mendatang. Pascadigerebek warga, Wakapolsek Juwiring tersebut dinonaktifkan dan diwajibkan menjalani apel di Polres Klaten.
"Pak wakapolsek itu orangnya rajin. Dalam menjalankan tugas, kami selalu bergantian. Saya kaget juga mendengar kejadian itu. Saya juga malu sekali. Saya tak mengira. Pak wakapolsek itu sudah mendekati usia pensiun," kata Kapolsek Juwiring, Iptu Sumardi, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu, saat ditemui wartawan di Mapolsek setempat, Kamis (15/4/2021).
Iptu Sumardi berharap kejadian Wakapolsek Juwiring digerebek warga tak menimpa anggota Polsek lainnya. Selaku pimpinan di Polsek Juwiring, Iptu Sumardi selalu menekankan ke anggotanya agar menaati peraturan di mana pun dan kapan pun.
"Untuk sekarang, jabatan wakapolsek di sini kosong," katanya.
Sebagaimana diketahui, Iptu SGY digerebek warga di RT 001 di RW 002, Dukuh Tegalan Karangsobo, Desa Jetis, Kecamatan Juwiring, Sabtu (10/4/2021) malam.
Saat itu, Iptu SGY bertamu ke rumah IRT yang berusia sekitar 45-50 tahun, yakni MT. Saat berduaan di rumah MT dengan lampu penerangan di teras dimatikan, warga yang sudah mengintai kedatangan Iptu SGY langsung mengepung rumah tersebut sekaligus menggerebeknya.
Ketua RT 001 di RW 002, Dukuh Tegalan Karangsobo, Desa Jetis, Kecamatan Juwiring, Heru Susanto, berperan mengetuk pintu rumah milik MT. Meski sempat mengelak, MT tak berkutik saat perwakilan saudara dan salah seorang perangkat desa (perdes) menemukan Iptu SGY di lantai II di rumah MT.
Baca Juga: Alfian Segera Dapatkan Tangan Palsu Akibat Kecelakaan Kerja
Heru mengatakan Iptu SGY telah lebih dari tiga kali berkunjung ke rumah MT. Saat berkunjung, kondisi rumah MT hanya dihuni IRT tersebut. Sedangkan suaminya bekerja di Kalimantan dan dua anaknya keluar rumah (anak perempuan sudah menikah, anak laki-laki kuliah di Solo).
"Warga itu melihat lebih dari tiga kali. Jauh sebelum kejadian itu, Iptu SGY ini sempat menyopiri mobil yang ditumpangi MT saat ikut resepsi di Sragen sekitar tiga bulan lalu. Anaknya Mbak MT yang laki-laki memang emosi saat tahu ibunya dan Iptu SGY di rumah. Begitu datang, dia sudah geber-geber sepeda motor. Saya sendiri maklum kalau dia emosi. Tapi selama emosi tak ada main hakim sendiri. Hal itu termasuk warga di RW 002 yang ikut mengepung rumah MT saat kejadian" katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Libur Nataru Dijamin Irit! Pertamina Tebar Cashback BBM 20 Persen, Diskon Gas hingga Hotel
-
Genjot Ekonomi Baru, Ahmad Luthfi Minta Kabupaten dan Kota Perbanyak Forum Investasi
-
Memperkuat Inklusi Keuangan: AgenBRILink Hadirkan Kemudahan Akses Perbankan di Daerah Terluar
-
15 Tempat Wisata di Pemalang Terbaru Hits untuk Liburan Akhir Tahun
-
10 Wisata Semarang Ramah Anak Cocok untuk Libur Akhir Tahun 2025, Pertama Ada Saloka Theme Park