SuaraJawaTengah.id - Puluhan wilayah di Kabupaten Pati berstatus zona merah Covid-19. Hal itu terjadi pasca gelaran pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak yang digelar pada 10 April lalu.
Diketahui Pilkades serentak 2021 di Kabupaten Pati digelar di 215 desa dari 21 kecamatan. Sementara daerah yang saat ini masuk zona merah terdiri dari 25 rukun tetangga (RT) di 23 desa.
Diduga lonjakan kasus tersebut imbas dari Pilkades, lantaran adanya sejumlah masyarakat yang tidak mengindahkan seruan pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan (Prokes), utamanya berkerumun saat berada di TPS.
Meski begitu, pihak eksekutif dan legislatif di Pati belum berani menyebut jika lonjakan kasus tersebut, buntut dari Pilkades serentak.
Baca Juga: Ini Kisah Sultan Hadirin dan Masjid Wali Loram di Kabupaten Kudus
Mengingat, belum lama ini ada ledakan kasus hingga mencapai 37 orang positif Covid-19 yang diakibatkan klaster Manakib. Lantaran tuan rumah diindikasi berasal dari Jakarta.
Berkenaan hal itu, Bupati Pati Haryanto memerintah pemerintah desa (Pemdes) dan pihak RT untuk melakukan sejumlah langkah, mulai dari melakukan penemuan kasus suspek, hingga pelacakan kontak erat.
“Saya sudah buat surat perintah kemarin (20/4/2021) terkait hal ini. Sekarang itu RT tidak desa. Untuk data RT-nya, bisa minta ke Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati,” ujarnya, Rabu (21/4/2021).
Sementara itu, Kepala DKK Pati Edy Siswanto melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Joko Leksono Widodo menyebut, untuk jumlah orang positif masing-masing daerah berbeda.
“Setidaknya tiap RT yang masuk zona merah itu ada 2 hingga 7 orang yang positif Covid-19,” terangnya.
Baca Juga: Sabet Gold Champion, Semen Gresik Berjaya di Ajang WOW Brand 2021
Lanjutnya, saat ini orang yang positif Covid-19 di masing-masing wilayah tersebut, rata-rata melakukan isolasi secara mandiri di rumah. Meski ada sebagian kecil yang diisolasi di RSUD RAA Soewondo Pati.
Terpisah, Anggota DPRD Pati, Narso mengatakan, jika naiknya kasus Covid-19 di Pati belum bisa dipastikan imbas dari Pilkades serentak 2021.
“Kalau dari sebarannya juga bukan di desa-desa yang menyelenggarakan Pilkades. Bisa saja dari Pilkades kemarin, atau juga mobilitas tinggi masyarakat yang abai dengan prokes,” ungkapnya.
Kontributor : Fadil AM
Berita Terkait
-
Zonasi Sampah Regional, Terobosan Ahmad Luthfi Atasi Keterbatasan TPA di Jawa Tengah
-
Tragedi Keracunan Massal di Klaten, 1 Orang Meninggal dan 127 Dirawat
-
Dorong Investasi, Gubernur Ahmad Luthfi Minta Stakeholder Tingkatkan Pelayanan dan Satu Visi
-
Antusiasme Warga Jateng Bayar Pajak Kendaraan, 3 Hari Tembus Rp28 Miliar
-
Rekam Jejak Brigadir AK di Polri, Dipecat Usai Tewaskan Bayi 2 Bulan Hasil Hubungan Luar Nikah!
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Tim Piala Dunia U-17 2025: Usia Pemain Zambia Diragukan Warganet: Ini Mah U-37
-
Meski Berada di Balik Jeruji, Agus Difabel Nikahi Gadis Dengan Prosesi Perkawinan Keris
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM 12 GB terbaik April 2025, Performa Handal
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
Terkini
-
Mengungkap Kerajaan Gaib di Pantai Glagah Wangi Demak
-
Bisa Bikin Merinding! Misteri Penampakan Kepala Menggelinding di Jalan Grojogan Blora
-
BRI Pattimura Tawarkan Layanan BRIguna kepada Pegawai BAPAS Semarang
-
Pemprov Jateng Siapkan Strategi Komprehensif Lindungi Pekerja Migran
-
Harapan Baru Pasien Kanker Darah, RSUP Kariadi Hadirkan Layanan Cangkok Sumsum Tulang