SuaraJawaTengah.id - Objek wisata di Jawa Tengah memutuskan untuk tutup saat momen lebaran. Hal itu karena untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Sekitar 122 destinasi atau objek wisata di Jateng akan tutup atau tidak beroperasi selama libur Lebaran 2021. Salah satunya yakni Candi Borobudur yang ada di wilayah Kabupaten Magelang.
Dilansir dari Semarangpos.com, Kepala Seksi Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Riyadi Kurniawan, mengatakan 122 destinasi wisata yang tutup selama libur Lebaran itu tersebar di tiga wilayah, yakni Kabupaten Magelang, Wonogiri, dan Kebumen.
“Ketiga kabupaten itu memutuskan menutup objek wisatanya karena masuk zona oranye atau merah Covid-19. Sesuai SE Gubernur Jateng terkait Perpanjangan PPKM Mikro, daerah yang masuk zona merah atau oranye harus ditutup,” ujar Riyadi, Senin (10/5/2021).
Baca Juga: Penentuan Awal Bulan Syawal, BMKG akan Melaksanakan Rukyatul Hilal
Riyadi mengungkapkan sebenarnya ada satu daerah lagi di Jateng yang berpotensi menutup seluruh destinasi wisatanya saat libur Lebaran, 13-16 Mei 2021.
Daerah itu tak lain adalah Kabupaten Semarang, yang beberapa waktu lalu mengalami lonjakan kasus Covid-19 hingga masuk kategori zona merah.
“Tapi, ini masih dirapatkan atau belum diputuskan. Pemerintah daerah [Kabupaten Semarang] pengin tutup, tapi pelaku wisata keberatan. Kabarnya, saat ini masih audensi, jadi belum diputuskan,” imbuh Riyadi.
Sementara untuk destinasi wisata di Jateng yang tetap beroperasi selama libur Lebaran mencapai 549, atau sekitar 82% dari total objek wisata yang ada di Jateng yang mencapai 671.
Karanganyar
Baca Juga: Nekat Mudik ke Jawa Tengah, 105 Kendaraan Diminta Putar Balik di Prambanan
Dari jumlah sebanyak itu, paling banyak berada di Kabupaten Karanganyar dengan jumlah 80 objek wisata. Disusul Kabupaten Tegal dengan 50 objek wisata dan Kabupaten Klaten dengan 44 destinasi wisata yang buka selama libur Lebaran.
“Meski diizinkan buka, objek wisata itu harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sesuai dengan SE Gubernur terkait Perpanjangan PPKM Mikro,” terang Riyadi.
Selain menerapkan prokes pencegahan Covid-19 secara ketat, pengelola tempat wisata juga diminta untuk melakukan pembatasan jumlah pengunjung, yakni 30% dari total kapasitas.
“Kalau ketahuan melanggar, kami tidak segan-segan memberi sanksi. Sanksi berupa penutupan secara paksa, hingga pencabutan izin beroperasi,” tegas Riyadi.
Berita Terkait
-
Mirip Cappadocia, Begini Kemeriahan Festival Balon Udara di Pekalongan
-
Riau Jadi Provinsi Kedua Tertinggi Terjadi PHK
-
18 Ribu Pekerja di PHK hingga Februari 2025, Ini Provinsi Terbanyak
-
Foto Bareng Pratama Arhan Diselipkan di Slide Terakhir, Postingan Azizah Salsha Curi Perhatian
-
Libur Lebaran? 5 Kolam Renang Terbaik di Karanganyar Ini Wajib Dicoba
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025