Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 18 Mei 2021 | 18:18 WIB
Budayawan Indonesia, Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun. [CakNun.com / YouTube]

SuaraJawaTengah.id - Budayawan Emha Ainun Nadjib nmemberikan tanggapan sedikit berbeda berkaitan dengan konflik yang terjadi antara Palestina dengan Israel.

Seperti diketahui, banyak negara-negara dunia termasuk Indonesia mengutuk keras tindakan penyerangan Israel terhadap Palestina. Sejak akhir Ramadhan lalu sampai saat ini konflik kedua negara itu belum juga reda.

Meski demikian, sosok yang akrab disapa Cak Nun itu menyerukan kepada umat Islam untuk tidak membenci Israel, meski negara tersebut selalu bertingkai dengan Palestina.

Salah satu faktor untuk tidak membenci Israel yakni karena mereka nmayoritas beragama Yahudi. Melalui video lawasnya yang kembali viral, Cak Nun menyampaikan alasan lainnya karena tokoh terbesar umat Yahudi tak lain adalah sosok Nabi Ibrahim. 

Baca Juga: Massa Bakar Replika Bendera Israel, Pekik Takbir Bergemuruh di Kedubes AS

Menurutnya, jika membenci Yahudi sama artinya dengan membuat umat Islam tidak bisa salat.

"Apa kamu benci Israel? Apa kamu juga benci orang Yahudi? Aku setiap ibadah selalu menyebut nama tokoh Yahudi kok, namanya Nabi Ibrahim. Jadi, kalau kamu benci Yahudi, kamu enggak bisa ibadah (salat), enggak bisa tahiat," katanya di dalam akun YouTube Cahaya Maiyah yang berjudul "Cak Nun: Jangan Benci YAHUDI !!!!!! DON'T HATE JEWS", pada 25 Mei 2016 silam.

Lebih lanjut Cak Nun mengaku saat sedang salat, ia tidak pernah lupa membaca bacaan tahiat akhir. Selain Nabi Muhammad, nama Nabi Ibrahim juga berulang kali diucapkan.

Dengan demikian, Cak Nun berpesan kepada umat Islam untuk sebaiknya saling menebar rasa cinta dan kasih sayang ketimbang kebencian.

"Jadi, kalian enggak usah benci siapa-siapa, ya. Tidak benci siapa pun, kalau ada yang salah, kita cintai dengan cara menghukum dia," ajak Cak Nun.

Baca Juga: BI Dituding Hambat Pengiriman Donasi ke Palestina, Ini Penjelasannya

Kontributor: Fitroh Nurikhsan

Load More