Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 19 Mei 2021 | 16:53 WIB
Ilustrasi petugas mengusung peti berisi jenazah yang meninggal dunia karena Covid-19 untuk dimakamkan di TPU. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJawaTengah.id - Sejumlah warga di Kabupaten Brebes nekat membongkar peti jenazah pasien positif Covid-19 dan memandikannya tanpa protokol kesehatan. Satu orang di antaranya kemudian terpapar Covid-19 saat dites swab.

Per‎istiwa tersebut diketahui terjadi di Desa Bangbayang, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes. 

Hal itu dibenarkan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Brebes, Imam Budi Santoso saat dikonfirmasi, Rabu (19/5/2021).

‎"Benar, kejadiannya bertepatan dengan Hari Raya Idulfitri (13 Mei 2021)," katanya.

Baca Juga: Update 17 Mei: Positif Covid-19 Indonesia Tambah 4.295 Jadi 1.744.045 Orang

Dia mengungkapkan, kejadian tersebut bermula ketika ada ‎seorang pasien positif Covid-19 berinisial A meninggal di RSUD Margono Purwokerto, Kabupaten Banyumas pada Kamis (13/5/2021) sekitar pukul 02.00 WIB.

Jenazah pasien ‎berusia 50 tahun itu kemudian dibawa ke rumahnya di Desa Bangbayang menggunakan mobil ambulans dan tiba sekitar pukul 04.30 WIB‎.

Begitu tiba, petugas pengantar langsung menyerahkan jenazah yang masih berada di peti mati kepada petugas pemakaman dan Satgas Covid-19 setempat untuk dimakamkan sesuai protokol kesehatan dengan terlebih dahulu disalati.

Ketika selesai disalati dan akan dimakamkan, keluarga pasien mempersilakan petugas pemakaman dan anggota Satgas Covid-19 untuk pulang dengan alasan agar mereka bisa mengikuti salat Idulfitri.

"Keluarga pasien mengaku ada anggota keluarga yang bisa memasukkan ke liang lahat dan memimpin prosesi doa sehingga mempersilakan petugas untuk pulang agar bisa salat Id," ujar Imam.

Baca Juga: Update 16 Mei: Positif Covid-19 Indonesia Tambah 3.080 Jadi 1.739.750 Orang

Di luar dugaan, lanjut Imam, setelah petugas pemakaman dan Satgas Covid-19 pulang, sejumlah keluarga dan kerabat pasien nekat membongkar peti jenazah dan memandikannya sebelum dimakamkan. "Kejadian ini diluar perkiraan, di luar ekspektasi," ujar Imam.

Menurut dia, kejadian tersebut langsung ditindaklanjuti ‎begitu diketahui oleh Dinas Kesehatan. Delapan orang yang ikut membongkar dan memandikan jenazah dilakukan rapid test antigen. Hasilnya, satu orang positif Covid-19.

‎Imam mengatakan, kedelapan orang tersebut terus dipantau kondisinya dan akan dilakukan tes swab PCR untuk memastikan lebih lanjut hasil rapid test antigen.

"Satu orang hasilnya positif, tapi ini perlu dipastikan PCR dulu semuanya. Sampai dengan pagi ini mereka tidak ada keluhan. Kita pantau terus, kita edukasi kalau ada keluhan diminta melapor,"‎ jelasnya.

Kontributor : F Firdaus

Load More