SuaraJawaTengah.id - Massa pelarangan mudik Idulfitri telah berakhir. Setelah melihat data yang tersaji, selama waktu tersebut menyebabkan lima desa di Kabupaten Banyumas masuk dalam kategori zona merah penyebaran Covid-19. Lokasi zona merah tersebut dari muncul berbagai klaster.
Bupati Banyumas, Achmad Husein menjelaskan berbagai klaster sudah banyak muncul di Kabupaten Banyumas. Dari klaster pasar, kantor, tempat ibadah, keluarga dan lainnya sudah banyak terjadi.
"Jadi kalau ada klaster itu masyarakat jangan phobia. Kita semua ini sudah jadi klaster. Yang dilihat justru jangan klasternya, tapi upaya bagaimana kita bisa menghindari itu. Semua orang harus tahu supaya tidak tersentuh," katanya seusai menyanyikan Lagu Indonesia Raya di halaman Pendopo Sipanji Purwokerto, Rabu (20/5/2021).
Husein memaparkan saat ini ada lima desa yang masuk kategori zona merah. Diantaranya Desa Danaraja, Kecamatan Banyumas, Desa Karangtalun Kidul, Kecamatan Purwojati, Desa Sidamulih, Kecamatan Rawalo, Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, dan Desa Rawaheng, Kecamatan Wangon.
Baca Juga: Diserbu Pemudik Asal Jakarta, Kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal Meroket
"Sedangkan zona oranye ada 6 tempat. Desa Karangmangu, Gentawangi, Ledug ada dua wilayah, Pliken dan Cikembulan. Ini yang saya minta anak-anaknya jangan masuk sekolah dahulu (Pertemuan Tatap Muka) di lingkungan sekitar itu," jelasnya.
Sedangkan untuk antisipasi ledakan Covid-19 pasca massa larangan mudik Idulfitri kemarin, pemerintah Kabupaten Banyumas tidak memiliki strategi khusus. Pasalnya berdasarkan data yang didapat, pada saat massa mudik lalu, hanya sedikit pemudik yang terpapar Covid-19.
"Ini alhamdulilah sebetulnya kalau dilihat dari data, jumlah 3000 pemudik yang ditest kan sekitar 2000 an, yang positif cuma 9 orang. Itu sangat kecil. Yang positif antigen 17 orang. Yang betul-betul positif 9. Dibandingkan dengan yang ditest itu kan sangat kecil," terangnya.
Ia tidak begitu memikirkan akan terjadinya ledakan pasca massa pelarangan mudik Idulfitri. Walaupun memang nyatanya banyak juga yang kucing-kucingan dengan petugas di posko penyekatan.
"Kita hanya kecolongan satu pemudik yang datang dan menularkan anggota keluarganya berjumlah empat orang di Desa Gentawangi sudah terisolasi. Itupun juga temuan. Jadi semuanya kan kita test antigen begitu. Yang ini kita kecolongan, sudah masuk rumah dulu baru di antigen," tandasnya.
Baca Juga: Museum se-Jakarta Tutup Cegah Klaster COVID-19 Pasca Lebaran
Kontributor : Anang Firmansyah
Berita Terkait
-
Jazz Gunung Slamet 2024: Perkuat Pertumbuhan UMKM di Wanawisata Baturraden
-
Edukasi Para Perangkat Desa, LKPP Gelar Sosialisasi PBJ di Desa di Lingkungan Banyumas
-
Konser Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud di Banyumas Ricuh, Diduga karena Provokasi Pendukung Paslon Lain?
-
Kericuhan Konser Sahabat Ganjar di Purwokerto Berbuntut Panjang, Polisi Lakukan Ini
-
Konser Sahabat Ganjar Diwarnai Keributan, PDIP Lapor Polisi
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
Terkini
-
Superco Superfest: 36 Tim Bertarung, Cari Bibit Unggul Sepak Bola Nasional!
-
Akhirnya Punya WC, Buruh Semarang Ini Tak Perlu Lagi Buang Hajat di Sungai
-
Dukungan Jokowi dan Prabowo Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas Luthfi-Yasin? Ini Hasil Survei SMRC
-
Semarang Diperkirakan Hujan Ringan, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Pentingnya Sanitasi Dasar untuk Kesejahteraan Warga Jawa Tengah