
SuaraJawaTengah.id - Warga Kalialang Lama, Gunungpati, Kota Semarang iuran membangun jembatan dengan bambu lantaran bosan menunggu pemerintah yang tak kunjung merespon perbaikan jembatan yang menghubungkan Kalialang Lama dan Bendansari.
Ketua RW 1 Sukorejo, Siswanto mengatakan, jembatan tersebut sudah ambles sejak lima bulan yang lalu. Sebelum dibangun jembatan bambu warga sekitar harus menggunakan tangga untuk keluar desa.
"Sebelumnya warga yang jalan kaki bisa dengan memakai tangga namun untuk yang menggunakan sepeda motor maupun mobil harus memutar arah yang jarakny sekitar 5 kilometer," jelasnya kepada suara.com, Jumat (21/5/2021).
Pembuatan jembatan bambu merupakan respon dari warga sekitar yang berasal dari Desa Kalialang dan Bendansari. Tanpa jembatan bambu itu aktifitas warga terganggu karena harus memanjat tangga yang cukup berbahaya.
Baca Juga: Ketupat Jembut, Makanan Khas Semarang Ketika Menyambut Syawalan
"Jembatan bambu itu kita sambunngkan ke jembatan yang rusak itu," ujarnya.
Meski terbilang beresiko, dengan jembatan bambu itu kini warga tak lagi menggunakan tangga untuk keluar masuk desa. Selain itu, warga yang menggunakan sepeda motor juga bisa melintas di jembatan bambu tersebut.
"Kalau dihitung jembatan itu baru dibangun 2 minggu yang lalu. Kini alhamdulilah sudah bisa digunakan untuk sepeda motor.
Dia menambahkan, jembatan tersebut berasal dari iuran dalam bentuk uang dan barang dari warga Kaliang Lama dan Bendansari. Beberapa warga ada yang menyumbang bambu, paku, kayu dan beberapa barang yang lain.
"Jembatan itu sangat penting karena menghubungkan dengan pemakaman," ucapnya.
Baca Juga: Mengenal Kupat Jembut, Hidangan Lebaran Khas Semarang yang Menggugah Selera
Pengguna jalan lain, Harun mengaku prihatin dengan kondisi jembatan. Namun, katanya, sekarang lebih lumayan di banding dengan sebelum Ramadan kemarin, di mana sama sekali tidak bisa dilalui.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Film Jembatan Shiratal Mustaqim: Ketika Dosa Nggak Lagi Bisa Disembunyikan
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
Eduardo Almeida Dukung Peningkatan Kualitas Sepak Bola Indonesia, Mengapa?
-
Unik! Tradisi Sesaji Rewanda: Wisata Kuliner Ekstrem Kera di Goa Kreo, Semarang
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- Dosen Asal Semarang Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Sleman, Ini Kata Polisi
- Rekomendasi Mobil Suzuki Bekas Rp100 Jutaan: Ini Pilihan Terbaik dengan Spesifikasi dan Pajak Ringan
- Kapan Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan Jakarta 2025? Cek Jadwal dan Syaratnya
- Pemprov Kalbar Luncurkan Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor, Ini Syarat dan Ketentuannya
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi Pelembap untuk Remaja, Aman dengan Harga Terjangkau
-
Harga Emas Antam Berbalik Meroket Jadi Rp1.986.000/Gram Hari Ini
-
5 Pilihan Sunscreen untuk Kulit Berminyak, Aman Tak Menyumbat Pori-pori
-
Jadi Tersangka Pemalsuan Dokumen, Pengacara Ini Batal Ikut Gugat Ijazah Jokowi
Terkini
-
Kisah Pesugihan Kepala Desa di Jawa Tengah, Endingnya Menyeramkan!
-
Menjaga Nafas Alam: Gunung Slamet Diusulkan Jadi Taman Nasional Demi Ketahanan Air dan Pangan
-
Ramalan Weton Jumat Pahing dalam Primbon Jawa
-
Link Saldo DANA Kaget Hari Ini: Tambahan Cuan Digital Buat Beli Ngopi dan Top Up Game!
-
Cerita Horor Radio Semarang: Dari Wanita Pucat hingga Suara Misterius