“Rayakan lebaran dengan penuh kebahagiaan. Rasa bahagia juga turut meningkatkan imunitas tubuh yang kita perlukan untuk hidup sehat baik di masa pandemik dan tidak pandemi. Rasa bahagia dalam silaturrahmi tidak hanya bisa dilakukan dengan mudik, tetapi bisa secara daring,” kata Ahmad Sulaeman.
Ia berharap masyarakat tetap memiliki kepedulian tinggi untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Puasa juga diharapkan mendatangkan banyak kebaikan bagi kehidupan semua dan mencegah terjadinya kegemukan yang semakin meningkat di Indonesia dan berisiko memperparah pandemi.
Edukasi Keluarga
Pentingnya untuk tetap sehat mendorong sejumlah pihak termasuk penggerak pendidikan terlibat langsung dalam mengedukasi kebiasaan hidup sehat.
Sebanyak 6.000 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) misalnya telah menyatakan siap terjun menjadi laskar untuk mengedukasi keluarga dalam upaya menciptakan Jakarta sehat, sejahtera, dan Bahagia.
Prof. Dr. Ir. Netty Herawati M.Si, Ketua Umum PP HIMPAUDI mengatakan banyak potensi besar yang bisa dilakukan oleh guru-guru PAUD untuk mewujudkan Jakarta, Cerdas, Sehat, dan Bahagia. “Guru PAUD ini mendidik anak-anak generasi bangsa, mereka juga bisa menjadi pionir perubahan bangsa,” ujar Prof. Netty Herawati.
Ia menyampaikan saat ini literasi gizi tidak diberikan secara optimal oleh para guru dan kalah saing dengan iklan-iklan produk makanan dan minuman di media TV. Akibatnya anak-anak mengalami berbagai gangguan gizi dan kesehatan, karena keluarga tidak terbiasa menerapkan kemampuan bagaimana memilih makanan, mengetahui harus, dan tidak boleh diminum, serta bagaimana menjaga kesehatan tubuhnya.
“Banyak sekali yang mengira telah mengkonsumsi makanan sehat, padahal tidak sehat. Misalnya, banyak orang merasa susu kental manis itu juga susu, sama seperti susu yang lain. Padahal tidak,” ujar Prof Netty.
Pandemi merupakan tantangan lain di samping momentum libur lebaran yang membuat keadaan menjadi kian sulit dalam upaya mengajak masyarakat menjaga pola makan dan pola hidup yang lebih sehat terlebih untuk anak-anak.
Baca Juga: 1 RT di Cipayung Lockdown Lokal, Dugaan Sementara Akibat Interaksi Lebaran
Ir. Suharti, M.A, Ph.D, Plt. Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi DKI Jakarta mengatakan, bahwa literasi gizi sangat penting. “Tidak hanya guru saja yang memberikan literasi kepada anak didiknya, tetapi juga kepada para orang tua juga perlu. Karena faktanya memang orang tuanya lah yang menyiapkan konsumsi anak-anak nya. Gizi menempatkan pada tumbuh kembang anak yang luar biasa. Kalau konsumsi gizinya tidak baik maka pertumbuhan anak terhambat,“ kata Ir. Suharti.
Sementara Dr. dr. Nur Aisiyah Widjaja SpA (k) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik, mengatakan tumbuh kembang anak sejak lahir sampai usia 2 tahun sangat pesat.
Di usia itu, anak memerlukan pemberian makanan yang mengandung zat gizi mikro (protein, lemak, karbohidrat) dan makro (vitamin dan mineral) untuk mencapai tumbuh kembang optimal. Kalau orang tua memberikan nutrisi yang salah maka itu akan berdampak pada gangguan pertumbuhan.
Sebagaimana Ketua Harian YAICI Arif Hidayat menambahkan bahwa pengenalan literasi gizi yang masih rendah di kalangan masyarakat selama ini, telah menyebabkan hampir 100 tahun Indonesia direcoki oleh informasi yang keliru atau iklan yang salah terutama mengenai asupan gizi seperti susu kental manis.
Karenanya, dia berharap orang tua nantinya dapat memberikan asupan gizi kepada balita atau anak-anak mereka, yang sesuai dengan apa yang dianjurkan oleh pemerintah ataupun peraturan yang ada di Indonesia. Jadi, harus sesuai dengan kebutuhan gizi anak-anak, tidak boleh banyak gula.
Sama halnya dengan ancaman pada kue-kue yang menjadikan kental manis sebagai penambah rasa di dalamnya. Masyarakat harus mulai meningkatkan kesadaran akan itu.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Geser Oleh-Oleh Jadul? Lapis Kukus Kekinian Ini Jadi Primadona Baru dari Semarang
-
10 Nasi Padang Paling Mantap di Semarang untuk Kulineran Akhir Pekan
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako bagi Masyarakat dalam Program BRI Menanam Grow & Green
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera