SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal bakal menutup seluruh tempat wisata menyusul lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi pasca Lebaran sehingga menjadikan kabupaten ini berstatus zona merah atau berisiko tinggi.
Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardie mengatakan, status penularan Covid-19 di Kabupaten Tegal mulai mulai 24 Mei 2021 masuk kategori berisiko tinggi.
"Kita masuk kluster Brebes. Brebes dan Kabupaten Tegal dianggap daerah merah atau tingkat penularan tinggi," kata Ardie, Senin (7/6/2021).
Ardie mengatakan, dengan status zona merah itu, Gerakan Bangkit akan dilakukan untuk menekan laju penyebaran kasus Covid-19.
"Mulai hari ini akan ada Gerakan Bangkit. Gerakan ini akan terdiri dari berbagai hal yakni operasi yustisi yang lebih tajam menggunakan perda yang hari ini akan ditadatangani, menunggu diundangkan," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Ardie, akan dilakukan penutupan seluruh obyek wisata yang dikelola pemkab selama dua pekan.
"Penutupan tempat wisata karena hari ini kita dapat info dari Dinas Kesehatan dan Satgas Provinsi Jawa Tengah kita termasuk zona merah di wilayah pantura barat," ujarnya.
Menurut Ardie, penambahan kapasitas ruang isolasi pasien positif Covid-19 juga akan dilakukan di RSUD dr Soeselo dan RSUD Suradadi karena prosentase pemakaian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy (BOR) di Kabupaten Tegal sudah mencapai 52 persen.
"Di RSUD Suradi sudah disiapkan 44 kamar yang bisa dipakai 88 tempat tidur sebagai tempat isoman terpusat. Kemudian di RSUD dr Soeselo tersedia 114 bed kita tingkatkan menjadi 200 bed. Sehingga dalam waktu sebulan ke depan ada penambahan 166 bed," ujarnya.
Baca Juga: Panglima TNI: PPKM Kunci Menekan Angka Kasus Covid-19 di Kudus dan Bangkalan
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, jumlah kasus positif harian di Kabupaten Tegal naik dua kali lipat pasca libur Lebaran. Pasca Lebaran, rata-rata ada 56 kasus positif baru per hari. Padahal sebelumnya, rata-rata penambahannya 25 kasus baru per hari.
Penambahan kasus yang tinggi tersebut tersebut mayorutas disumbang dari 18 klaster penularan keluarga yang tersebar di sejumlah sejumlah kecamatan antara lain Kecamatan Lebaksiu, Pangkah, Dukuhturi, Slawi, Pagerbarang, Dukuhwaru, dan Tarub.
Salah satu klaster penularan yang masih aktif di antaranya berada di Desa Randusari, Kecamatan Pagerbarang. Terdapat 70 warga di satu RW yang positif Covid-19 dari klaster salat Idul Fitri ini.
Kontributor : F Firdaus
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Para Perantau Bangun Kampung Halaman
-
Geser Oleh-Oleh Jadul? Lapis Kukus Kekinian Ini Jadi Primadona Baru dari Semarang
-
10 Nasi Padang Paling Mantap di Semarang untuk Kulineran Akhir Pekan
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako bagi Masyarakat dalam Program BRI Menanam Grow & Green
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan