Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 08 Juni 2021 | 19:02 WIB
Ilustrasi Klaster pengantar peket terjadi di Kabupaten Tegal, akibatnya puluhan orang positif Covid-19 (Elements Envato)

SuaraJawaTengah.id - ‎Puluhan warga di Desa Gantungan, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal terpapar Covid-19 dari klaster pengantar paket

Menyusul munculnya klaster penularan tersebut, satu pedukuhan di desa Kabupaten Tegal tersebut dilakukan karantina wilayah atau lockdown untuk mencegah meluasnya penularan.

‎Kepala Puskemas Jatinegara Ulinuha mengungkapkan‎, terdapat 29 warga yang positif Covid-19 di satu pedukuhan di Desa Gantungan.

"Itu mereka tinggalnya berdekatan di satu pedukuhan, masuknya RT 1 RW 1 Desa Gantungan," katanya, Selasa (8/6/2021).

Baca Juga: Muncul Klaster Paduan Suara, Dinkes Sebut 18 orang Terkonfirmasi Covid-19

‎Ulinuha menjelaskan, kasus Covid-19 yang menyebar di pedukuhan tersebut bermula ketika seorang warga setempat berinisial M memeriksakan diri ke Puskesmas Jatinegara dengan keluhan sakit perut atau diagnosa grastitis pada 21 Mei 2021.

Empat hari berselang, istri M yang sedang hamil juga datang ke puskesmas untuk memeriksakan kandungannya karena ada keluhan batuk. Saat dites swab, hasilnya positif Covid-19.

‎"Setelah istrinya positif Covid-19, otomatis suaminya yang sebelumnya periksa belum diswab, kita swab juga. Hasilnya ternyata positif juga," jelas Ulinuha.

‎Lantaran mengalami gejala dan kondisinya sedang mengandung, pada hari itu juga istri M dibawa ke RS Harapan Sehat Kabupaten Tegal untuk dirawat bersama M.

"Selanjutnya tracing kami lakukan terhadap kontak erat suami istri tersebut yang berada satu rumah. ‎Dari lima orang yang diswab PCR, empat di antaranya positif Covid-19," ujar Ulinuha.

Baca Juga: 48 Warga Gandasari Jatiuwung Positif Covid-19, Gegara Warga Positif Corona Tak Lapor

Tracing dan tes swab kemudian kembali dilakukan ‎terhadap orang tua M yang juga mengeluhkan gejala Covid-19. Hasilnya positif Covid-19.

Hasil tracing juga mendapati jika orang tua M melakukan kontak erat dengan warga yang sama-sama bekerja di sebuah proyek jalan di Desa Gantungan. Dari tes swab terhadap 21 orang pekerja proyek, didapati dua orang positif Covid-19.

"Kemudian karena dua orang ini bersama orang tua M juga ke sana ke mari, kita lakukan tes swab terhadap warga di satu RT. Rencana yang diswab 130 orang, yang bisa kita swab 112 orang. Dari jumlah itu, yang positif 20 orang. Jadi total 29 orang," kata Ulinuha.

Ulinuha menyebut M sehari-hari bekerja sebagai kurir atau pengantar paket di sebuah jasa pengiriman paket di Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang.

‎"Jadi kemungkinan ‎penularan dari M. Dia ada keluhan dulu, tapi belum kita swab. Begitu istrinya ada keluhan dan diswab positif, baru kita swab," ujarnya.

Menurut Ulinuha, Satgas Covid-19 kecamatan bersama bersama Forkompincam langsung melakukan koordinasi setelah muncul klaster penularan tersebut. Dari koordinasi itu, diputuskan untuk melakukan karantina wilayah atau lockdown di satu pedukuhan.

‎"Karantina wilayah dilaksanakan terutama di RT 1 RW 1. Jadi tidak satu desa, tapi satu lingkungan pedukuhan itu," katanya.

Dia menambahkan, mayoritas warga yang positif mengalami gejala ringan, seperti pilek dan batuk sehingga menjalani isolasi mandiri di rumah. "Hanya dua yang gejalanya agak berat karena disertai sesak nafas, yaitu istri M dan seorang lagi tapi sudah pulang dari rumah sakit,"‎ ungkapnya.

Kontributor : F Firdaus

Load More