SuaraJawaTengah.id - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memilih mengunjungi Jawa Tengah katimbang acara penganugrahan gelar profesor kehormatan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Unhan.
Dilansir dari Hops.id, Pengamat politik Rocky Gerung menganalisis ada etika politik yang dilanggar Presiden Jokowi dalam pengukuhan gelar profesor kehormatan Megawati Soekarnoputri dari Universitas Pertahanan pekan lalu.
Rocky menilai Presiden Jokowi menghina Megawati, lantaran tak hadir langsung dalam pengukuhan gelar profesor itu.
Menurut Rocky, seharusnya Jokowi wajib datang ke acara bersejarah bagi Megawati itu. Tapi ternyata tidak, Jokowi malah milih pantau vaksinasi di Semarang, di wilayah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Rocky Gerung menilai Presiden Jokowi nggak sopan banget dengan absen dalam acara penganugerahan Profesor Megawati di Universitas Pertahanan.
Menurutnya, dia membaca sinyal ada sikap Jokowi mau lepas dari tekanan politik Megawati, sebab alih-alih datangi acara penting Megawati itu, Jokowi malah pergi kunjungan kerja ke Semarang Jawa Tengah.
“Presiden tak sopan, walau politik Indonesia diwarnai ketegangan Mega dan Jokowi. Kalau soal vaksinasi bisa kapan saja, lebih mementingkan demografi Ganjar Pranowo dibanding Mega, tak terlihat ada penghormatan Presiden Jokowi yang buat dia jadi presiden,” ujar Rocky dalam perbincangan dengan Hersubeno Arief, dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung, Senin (14/6/2021).
Dengan sikap tersebut, Rocky menganalisis ada sinyal Jokowi ingin lepas dari Megawati lho. Jokowi ingin bangun kekuatan politik dengan poros Ganjar.
“Itu kesombongan atau sinyal ingin lepas dari Mega, saya anggap tidak hadir itu sikap tak dewasa apalagi bikin kontras, pergi ke Ganjar. sekarang saya rasa Presiden Jokowi, saya menganalisis bahwa Jokowi menghina Megawati,” katanya.
Baca Juga: Tak Disukai di Lingkaran Jokowi karena Berbahaya, Prabowo: Muka Gue Muka Kudeta Kali
Jokowi dan Megawati
Rocky mengatakan Jokowi dan Megawati kan sudah punya relasi sekutu politik yang bertahun-tahun. Makanya Jokowi tak hadiri langsung acara penting Megawati ini dianggap Rocky sebagai sinyal penghinaan ke Mega dan akhirnya bisa bermuara pada pecah kongsi.
“Kalau saya ditanya datanya mana? lho analisis itu cukup dengan sinyal-sinyal saja jadi ini semacam penghinaan dan pengingkaran relasi bertahun-tahun. Saya anggap Jokowi kekanak-kanakan, di depan mata undangan hadiri pemberian gelar akademis kok. Artinya Jokowi ini ya seperti buzzer,” jelasnya.
Masa depan adalah Ganjar
Rocky terus terang melihat Jokowi datangi Ganjar di Semarang dibanding saksikan Megawati dapat gelar profesor, adalah sinyal kuat dari Jokowi untuk berkongsi dengan Ganjar.
Malah menurut Rocky, bukan sinyal lagi tapi sudah semacam aksioma Jokowi ingin putus kongsi dengan Megawati.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota