Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 14 Juni 2021 | 12:01 WIB
Rocky Gerung menilai Presiden Jokowi menghina Megawati, lantaran tak hadir langsung dalam pengukuhan gelar profesor. (Suara.com/Ali Achmad)

SuaraJawaTengah.id - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memilih mengunjungi Jawa Tengah katimbang acara penganugrahan gelar profesor kehormatan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Unhan. 

Dilansir dari Hops.id, Pengamat politik Rocky Gerung menganalisis ada etika politik yang dilanggar Presiden Jokowi dalam pengukuhan gelar profesor kehormatan Megawati Soekarnoputri dari Universitas Pertahanan pekan lalu.

Rocky menilai Presiden Jokowi menghina Megawati, lantaran tak hadir langsung dalam pengukuhan gelar profesor itu.

Menurut Rocky, seharusnya Jokowi wajib datang ke acara bersejarah bagi Megawati itu. Tapi ternyata tidak, Jokowi malah milih pantau vaksinasi di Semarang, di wilayah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Tak Disukai di Lingkaran Jokowi karena Berbahaya, Prabowo: Muka Gue Muka Kudeta Kali

Rocky Gerung menilai Presiden Jokowi nggak sopan banget dengan absen dalam acara penganugerahan Profesor Megawati di Universitas Pertahanan.

Menurutnya, dia membaca sinyal ada sikap Jokowi mau lepas dari tekanan politik Megawati, sebab alih-alih datangi acara penting Megawati itu, Jokowi malah pergi kunjungan kerja ke Semarang Jawa Tengah.

“Presiden tak sopan, walau politik Indonesia diwarnai ketegangan Mega dan Jokowi. Kalau soal vaksinasi bisa kapan saja, lebih mementingkan demografi Ganjar Pranowo dibanding Mega, tak terlihat ada penghormatan Presiden Jokowi yang buat dia jadi presiden,” ujar Rocky dalam perbincangan dengan Hersubeno Arief, dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung, Senin (14/6/2021).

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri resmi mendapat gelar Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) dari Universitas Pertahanan (Unhan). (Istimewa)

Dengan sikap tersebut, Rocky menganalisis ada sinyal Jokowi ingin lepas dari Megawati lho. Jokowi ingin bangun kekuatan politik dengan poros Ganjar. 

“Itu kesombongan atau sinyal ingin lepas dari Mega, saya anggap tidak hadir itu sikap tak dewasa apalagi bikin kontras, pergi ke Ganjar. sekarang saya rasa Presiden Jokowi, saya menganalisis bahwa Jokowi menghina Megawati,” katanya.

Baca Juga: Jokowi Berharap Vaksinasi Massal di Stadion Bekasi Bisa Ditiru Daerah Lain

Jokowi dan Megawati

Rocky mengatakan Jokowi dan Megawati kan sudah punya relasi sekutu politik yang bertahun-tahun. Makanya Jokowi tak hadiri langsung acara penting Megawati ini dianggap Rocky sebagai sinyal penghinaan ke Mega dan akhirnya bisa bermuara pada pecah kongsi.

“Kalau saya ditanya datanya mana? lho analisis itu cukup dengan sinyal-sinyal saja jadi ini semacam penghinaan dan pengingkaran relasi bertahun-tahun. Saya anggap Jokowi kekanak-kanakan, di depan mata undangan hadiri pemberian gelar akademis kok. Artinya Jokowi ini ya seperti buzzer,” jelasnya.

 Masa depan adalah Ganjar

Rocky terus terang melihat Jokowi datangi Ganjar di Semarang dibanding saksikan Megawati dapat gelar profesor, adalah sinyal kuat dari Jokowi untuk berkongsi dengan Ganjar.

Presiden Joko Widodo ditemani Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi Bandara JB Soedirman Purbalingga, Jumat (11/6/2021). [Dok Pemprov Jateng]

Malah menurut Rocky, bukan sinyal lagi tapi sudah semacam aksioma Jokowi ingin putus kongsi dengan Megawati.

Dalam hal ini, bayangan Rocky mestinya PDIP bikin konferensi pers kenapa Jokowi tak hadir dalam acara Megawati itu. Terangan saja Jokowi tak paham etika politik.

“Jadi ada musuh cari sensasi di Semarang. Mestinya Jokowi datang ke acara itu, supaya dianggap Mega, itu sinyal politik,” ujarnya.

Diketahui, Jumat pekan lalu Megawati mendapatkan gelar profesor kehormatan bidang pertahanan dari Universitas Pertahanan.

Dalam acara itu hadir sejumlah menteri di antaranya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, sedangkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi hadir secara daring.

Sedangkan Presiden Jokowi cuma memberikan sambutan secara daring saja. Dalam orasinya, Megawati menyampaikan soal kepemimpinan strategik di masa transisi Indonesia.

Load More